MATERI 1
KARYA SENI TIGA DIMENSI
Benda tiga
dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki panjang, lebar dan tinggi serta
memiliki volume.
Unsur volume inilah yang menjadi pembeda anara benda dua dimensi dan benda tiga dimensi.
Benda tiga
dimensi misalnya benda hias dan benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Contoh dari
benda tiga dimensi adalah meja, kursi, lemari, vas bunga, gerabah dan benda
lainnya.
Ciri-Ciri Benda Tiga Dimensi
Benda tiga
dimensi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Mempunyai
panjang, lebar dan tinggi
- Dapat
dinikmati keindahannya dari sudut pandang manapun
- Memiliki
volume
Benda tiga
dimensi yang biasa dituangkan dalam gambar,
yaitu:
1. Benda Kubistis
Benda
kubistis adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai bangunan kubus atau
balok.
Contoh: kotak
pensil, meja, lemari, kulkas, TV.
2. Benda Silindris
Benda
silindris adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai silinder (elips).
Contoh:
gelas, piring, botol.
3. Benda Bebas
Benda bebas
adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan.
Contoh: buah,
pohon, batu dan benda alam lain.
4. Benda Kerucut atau Piramid
Kerucut
memiliki bentuk sisi seperti segitiga dengan alas bulat.
Contoh: kubah
masjid, terompet.
5. Benda Bulat atau Bola
Bulat adalah
bentuk benda dengan sisi melengkung.
Contoh: bola,
kelereng, semangka.
Teknik Menggambar Benda Tiga Dimensi
Benda tiga
dimensi dapat digambar dengan menirukan obyek dan mengutamakan kemiripan rupa.
Seni rupa tiga
dimensi menampakkan ruang dan volume sehingga pembuatannya tidak sembarangan.
Berikut adalah
teknik dalam menggambar bentuk obyek tiga dimensi:
- Linier
Teknik linier
biasanya lebih banyak menggunakan media pensil dan pena.
- Blok
Gambar tipe
blok adalah gambar yang dalam pemvisualannya berupa blok warna hitam dan putih
berupa garis outline.
- Arsir/ Crosshatching
Teknik arsir
merupakan perulangan garis baik teratur maupun acak dengan tujuan mengisi
bidang gambar yang kosong atau disebut rendering.
- Dusel
Teknik
menggambar dengan menggosok hingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal
tipis.
Alat yang
digunakan adalah pensil, crayon dan konte.
Bisa juga
menggosok menggunakan kapas untuk memberi tampilan gradasi.
- Pointilis
Warna kontras
yang kuat daripada metode biasa yang memanfaatkan perpaduan pencampuran dari
pigmen warna pada palet pada saat melukis.
- Aquarel
Teknik ini
menggunakan bahan campiran air di atas kertas, kain atau bidan lain.
Hasilnya
berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian dari benda tiga dimensi!
2. Sebutkan ciri-ciri benda tiga dimensi!
3. Sebutkan 3 benda yang bisa dituangkan dalam gambar tiga dimensi!
4. Sebutkan teknik-teknik dalam menggambar tiga dimensi!
5. Berilah tanda ( V ) pada tabel berikut!
No |
Nama Benda |
Dua Dimensi |
Tiga Dimensi |
1 |
Batik |
|
|
2 |
Patung |
|
|
3 |
Vas Bunga |
|
|
4 |
Lukisan |
|
|
5 |
Mebel Furniture |
|
|
6 |
Poster |
|
|
MATERI 2
UNSUR INSTRINSIK CERITA FIKSI
Fiksi sendiri memiliki artian tidak nyata atau imajiner. Karya cerita fiksi adalah sebuah prosa yang disajikan secara naratif dan bersifat imajiner. Walaupun bersifat imajiner dan tidak nyata, sebuah karya fiksi tetap dapat diterima akal dan tidak menutup kemungkinan mengandung kebenaran yang bisa saja mendramatisasi kemanusiaan.
Karya fiksi ini dapat berupa berbagai macam hal. Salah satunya adalah cerita fiksi. Cerita fiksi adalah adalah karya sastra yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau hasil fantasi penulisnya dan bukan berdasarkan kejadian nyata. Imajinasi pengarang yang ada, diolah dan dikombinasikan sesuai pengalaman, wawasan, atau penilaian terhadap berbagai peristiwa nyata maupun rekaan.
Unsur Cerita Fiksi
Unsur sebuah cerita dibagi menjadi dua, yakni Intrinsik dan Ekstrinsik. Kedua unsur ini juga terdapat dalam cerita fiksi.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah inti yang membangun sebuah karya sastra dari dalam. Dengan kata lain, unsur intrinsik berada di dalam cerita secara murni.
Unsur Instrinsik tersusun atas sebagai berikut!
Tema
Tema dalah gagasan umum yang mendasari penopang sebuah karya sastra. Semua hal yang ada pada sebuah karya sastra harus memiliki tema.
Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah karya sastra. Ada dua peran pada sebuah karya sastra, yaitu peran utama dan tokoh tambahan.
Alur / Plot
Alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun setiap kejadian hanya dihubungkan sesuai sebab akibat, peristiwa dan kejadian-kejadian lain.
Konflik
Konflik adalah kejadian paling penting. Merupakan unsur yang paling dibutuhkan demi mengembangkan plot dan memperkuat suasana.
Klimaks
Adalah kondisi dimana sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan merupakan kejadian yang tidak dapat dihindari.
Latar
Adalah tempat, waktu dan keadaan sekitar tempat terjadinya seluruh peristiwa yang ada di dalam sebuah cerita.
Amanat
Adalah pesan tertentu yang memang sengaja diberikan oleh pengarang kepada para pembaca terkait persoalan di dalam sebuah cerita.
Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam menyajikan tokoh, cerita, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya kepada para pembaca.
- Penokohan
- Kesatuan
- Logika
- Penafsiran
- Gaya
Gaya dan Gerak
Gaya merupakan tarikan atau dorokan suatu kekuatan yang memengaruhi keadaan suatu benda.
Sedangkan, gerak merupakan perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainnya akibat benda itu dikenai gaya.
Ada lima pengaruh gaya terhadap benda, teman-teman, yaitu:
- Gaya bisa membuat benda diam menjadi bergerak.
- Gaya bisa membuat benda bergerak menjadi diam.
- Gaya bisa membuat arah gerak benda.
- Gaya bisa mengubah kecepatan gerak benda.
- Gaya bisa mengubah bentuk benda.
Hubungan Gaya dan Gerak saat Bermain Ketapel, Menimba Air, dan Membuat Gerabah
1. Bermain Ketapel:
Saat bermain ketapel, kita menggunakan gaya otot untuk menarik karet ketapel, kemudian ada gaya pegas dari karet yang dilepaskan, sehingga karet bisa bergerak.
Gaya itu membuat benda yang diletakkan pada karet yang awalnya diam jadi bergerak.
2. Menimba Air:
Saat kita menimba air, kita menggunakan gaya otot untuk menarik ember berisi air dari dalam sumur.
Dari gaya tarik yang dilakukan, ember yang awalnya diam jadi bergerak ke atas.
3. Membuat Gerabah:
Saat membuat gerabah, kita menggunakan gaya otot untuk menekan tanah liat dan gaya gesek yang terjadi saat tangan bergesekan dengan tanah liat.
Dari gaya yang dilakukan, tanah liat amenjadi berubah bentuknya menjadi bentuk gerabah yang diinginkan.
TUGAS 3
Isilah Tabel di bawah ini!
No |
Peristiwa |
Hubungan gaya dan gerak |
1 |
Mengerem mobil |
|
2 |
Membuat cobek |
|
3 |
Membuat origami |
|
4 |
Bermain ketapel |
|
5 |
Mendorong meja |
|
6 |
Menangkis bola |
|
7 |
Naik Sepeda |
|
8 |
Mengurangi kecepatan kendaraan saat mendekati perempatan jalan |
|
9 |
Meningkatkan kecepatan kendaraan saat melewati tol |
|
10 |
Membelokkan kendaraan saat di tikungan |
|
UNTUK PR KERJAKAN MODUL LKS HAL. 73 - 74.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar