MATERI 1
Pola Lantai dalam Seni Tari :
Pola Lantai Tari merupakan garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok.
Fungsi dari pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton. Sebenarnya dalam pola lantai terdapat dua garis dasar yaitu garis lurus dan melengkung.
Tujuan dengan menguasai pola lantai yaitu penari akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak. Sehingga sang penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.
Garis lurus sendiri terbagi atas tiga jenis yaitu vertikal, horizontal dan diagonal. Namun dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pola lantai juga mengalami pengembangan yaitu ada beberapa pola lantai lain berupa zig zag, segitiga, segi empat dan segi lima. Pola lantai melengkung juga mengalami pengembangan yaitu lingkaran, lengkung ke depan, melengkung ke belakang dan angka delapan.
Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.
Beberapa contoh pola lantai :
- Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.
- Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
- Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
- Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola lantai garis melengkung membentuk lingkaran.
- Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai lengkung, dan zig-zag.
- Tari jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
- Pola lantai tari Bedhaya Ketawang menggunakan pola lantai Gawang Motor Mabur (pesawat terbang).
- Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari Sasak, Joged Bumbung dari Bali, Gareng Lamen dari Flores, dan hampir semua tarian perang dari Papua menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
- Tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan menggunakan pola lantai melengkung.
- Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau.
- Taari Baris Gede di Bali menggunakan pola lantai lurus.
- Tarian perang dari Nusa Tenggara Timur menggunakan pola lantai lurus.
- Tarian Joged Melayu atau Zapin menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
- Tari Yospan berasal dari Papua dengan pola lantai garis lurus
- Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung.
- Tari Lengger dari Banyumas menggunakan pola lantai garis lurus.
Keunikan gerak dan pola lantai merupakan salah satu kekayaan budaya yang mencerminkan kearifan lokal dalam kehidupan. Keunikan gerak dan pola lantai diciptakan sebagai simbolisasi tertentu sebagai bentuk rasa syukur terhadap kemakmuran yang telah diberikan Tuhan dalam kehidupan di masyarakat. Keunikan gerak dan pola lantai tidak hanya pada tari di Indonesia tetapi juga tari di negara-negara lain. Pola lantai dramatari balet Danau Angsa dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan yang ketat dan selama puluhan tahun dengan pola lantai yang hampir sama.
Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional :
Memahami pola lantai pada tari tradisional sangat penting agar penari mudah dalam melakukan gerakan tarian. Penari mampu mengatur jarak sendiri dengan penari lainnya. Mampu mengatur jarak maka akan mencegah antar penari bersinggungan badan maupun kesalahan dalam memperagakan gerakan.
1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan.
Menguasai pola lantai mampu menjaga penari agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya. Tarian tradisional sendiri memiliki gerakan yang indah dan mengalami banyak gerakan yang memungkinkan penari saling bertabrakan ketika tidak menguasai pola lantai.
2. Membantu Penari menentukan gerakan selanjutnya.
Ketika penari berpindah dari area satu ke area lain maka gerakan mereka pun akan berbeda juga. Dengan adanya pola lantai maka penari bisa menentukan gerakan seperti apa untuk selanjutnya.
3. Penari Lebih Energik.
Pentingnya memahami pola lantai dan mangaplikasikan ke dalam tarian mampu membuat penari terkesan lebih energik dan menarik. Banyaknya perpindahan tanpa adanya pola lantai justru akan membuat tarian berantakan. Namun dengan adanya pola lantai justru akan memberikan kesan yang lebih teratur dan memukau.
4. Menciptakan kekompakan.
Memahami pola lantai mampu menciptakan kekompakan antar penari. Karena setiap penari akan terlihat bergerak leluasa memenuhi panggung dengan kompak tanpa perlu berkomunikasi secara verbal. Semua gerakan telah diatur melalui pola lantai yang diciptakan oleh para koreografer.
5. Ciri Khas Suatu Tarian.
Pola lantai mampu memberikan ciri khas dari suatu tarian. Masyarakat atau para penonton akan lebih mudah mengetahui ciri khas dari tari tradisional tersebut melalui pola lantai pada tarian.
Baca juga: Sejarah Tarian Kabasaran dan Filosofinya
Contoh Tarian Yang Menggunakan Pola :
1. Tari Bedhaya Semang.
Tarian Bedhaya Semang berasal dari Yogyakarta yang termasuk ke dalam jenis tari klasik. Tari ini memiliki pola lantai dan makna tertentu. Pola lantai yang digunakan yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang tiga-tiga dan gawang kalajengking.
Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling dikenal yaitu rakit lajur. Pola lantai ini menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia. Unsur tersebut adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu dan perilaku.
2. Tari Jaran Kepang.
Tari Jaran Kepang juga berasal dari Yogyakarta. Berdasarkan koreografi, tarian ini termasuk ke dalam jenis tari rakyat dengan memiliki pola lantai gabungan antara unsur lengkung dan lurus. Pola yang digunakan pada tarian yaitu pola melingkar, garis lurus ke depan dan garis horizontal.
3. Tari Pendet.
Tari Pendet merupakan tarian populer yang berasal dari Bali. Tari Pendet lahir ketika ada ritual sakral Odalan di pura dengan cara memendet. Setelah pendeta Hindu mengumandangkan mantra maka mereka akan memendet. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri. Pola tersebut pola sederhana dibanding dengan tarian pendet lainnya.
TUGAS 1
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan pengertian pola lantai dalam seni tari!
2. Apa fungsi pola lantai dalam seni tari?
3. Sebutkan jenis - jenis pola lantai dalam tari!
4. Sebutkan dan jelaskan 3 contoh tarian yang menggunakan pola lantai!
5. Gambarlah macam-macam formasi pola lantai dalam seni tari!
MATERI 2
PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber listrik.
Alat elektronik apa
saja yang ada di rumah anak-anak?
Peralatan elektronik
yang ada di rumah kita bisa bekerja karena adanya aliran arus listrik.
Arus listrik itu
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.
Perubahan
energi listrik menjadi energi lain yaitu:
1. Perubahan energi listrik menjadi energi panas: penggunaan setrika
listrik, oven listrik, kompor listrik, penanak nasi (rice cooker)
Misalnya
pada setrika, arus listrik melewati elemen pemanas di dalam setrika,
elemen itu menjadi panas dan panasnya dialirkan pada pakaian.
2. Perubahan energi listrik menjadi energi gerak: penggunaan kipas
angin, pengaduk adonan (mixer), mesin jahit listrik, mobil listrik, mesin cuci
Misalnya pada kipas angin, arus listrik
mengalir melewati motor penggerak pada kipas angin, motor berputar dan
menggerakkan bilah-bilah kipas angin.
3.
Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya: penggunaan lampu,
televisi
Misalnya pada lampu, arus listrik mengalir
melewati bohlam dan bohlam akan menyala.
4. Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi: penggunaan radio,
televisi, bel rumah, pengeras suara (speaker)
Misalnya pada pengeras suara, arus listrik
mengalir pada bagian motor pengeras suara dan menghasilkan getaran. Proses ini
kemudian menghasilkan gelombang bunyi.
Beberapa
Alat Elektronik di Sekitar Kita dan Fungsinya:
Lampu berfungsi sebagai alat penerangan
Setrika berfungsi untuk merapikan pakaian
Kipas angin berfungsi menghasilkan angin
untuk menyejukkan ruangan
Oven listrik berfungsi untuk memanggang
makanan
Komputer berfungsi sebagai alat mencari
informasi dan alat bekerja
Cara hemat penggunaan listrik:
1. Cabut Kabel/Peralatan Dari Saklar Saat Tidak Digunakan.
2. Gunakan Listrik Dengan Sistem Pulsa
3. Hemat Pemakaian Lampu.
- 4. Gunakan AC Seperlunya
- 5. Matikan Alat Elektronik Saat Tidur.
TUGAS 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa itu energi listrik?
2. Isilah tabel di bawah ini!
No |
Alat listrik |
Perubahan Energi |
1 |
|
|
2 |
|
|
3 |
|
|
4 |
|
|
5 |
|
|
3. Mengapa penggunaan listrik harus dijhemat?
4. Sebutkan cara - cara yang harus dilakukan dalam menghemat energi listrik!
5. Sebutkan contoh - contoh sumber energi yang menghasilkan energi listrik!
Untuk PR kerjakan tugas modul LKS hal. 44 sd 47.
Tiap hasil tugas difoto dan dikirim di wa pak nadhim ya.
Semoga kita bisa segera ketemu dan belajar di sekolah lagi.
Tetap semangat ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar