MATERI 1
Bacalah teks berikut!
Mengenal Suku Baduy Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten
Suku Baduy di Banten terbagi menjadi dua. Ada suku Baduy Dalam dan suku Baduy Luar, Masyarakat suku Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar/modern. Penggunaan barang elektronik dan sabun diperkenankan ketua adat yang disebut Jaro untuk menopang aktivitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, Baduy Luar juga menerima tamu yang berasal dari luar Indonesia, mereka diperbolehkan mengunjungi hingga menginap di salah satu rumah warga Baduy Luar. Perbedaan lainnya terlihat dari cara berpakaian yang dikenakan. Pakaian adat atau baju dalam keseharian Baduy Luar tersirat dalam balutan warna putih yang mendominasi, kadang hanya bagian celananya saja bewarna hitam ataupun biru tua. Warna putih melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. Beda dengan Baduy Luar yang menggunakan baju serba hitam atau biru tua saat melakukan aktivitas.
Baduy Dalam memiliki tiga kampung yang bertugas mengakomodir kebutuhan dasar yang di perlukan semua masyarakat Suku Baduy. Tugas ini dipimpin oleh Pu'un selaku ketua adat tertinggi dibantu dengan Jaro sebagai wakilnya. Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo adalah tiga kampung tempat Suku Baduy tinggal, sedangkan kelompok masyarakat Baduy Luar tinggal di 50 kampung lainnya yang berada di bukit-bukit Gunung Kendeng.
Suku baduy pada umumnya menggunakan bahasa dengan dialek sunda-banten sebagai alat komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat suku baduy sebenarnya menegerti bahasa indonesia walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Karena masyarakat baduy tidak mengenal sekolah sehingga mereka hanya tidak menegenal budaya tulis menulis. Usaha pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di wilayah tersebut ditolak keras olah masyarakat baduy, karena menurut mereka pendidikan sanagat berlawanan dengan adat istiadat mereka.
Kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy atau masyarakat kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda Wiwitan yang berdasarkan pada pemujaan nenek moyang (animisme), namun semakin berkembang dan dipengaruhi oleh agama lainnya seperti agama Islam, Budha dan Hindu. Namun inti dari kepercayaan itu sendiri ditunjukkan dengan ketentuan adat yang mutlak dengan adanya “pikukuh” ( kepatuhan) dengan konsep tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa perubahan apapun.
Objek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah berupa Arca Domas, masyarakat baduy sendiri merahasiakan lokasi keberadaan arca tersebut karena dianggap paling sakral. masyarakay baduy mengunjungi lokasi tersebut dan melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan kalima. Hanya ketua adat tertinggi puun dan rombongannya yang terpilih saja yang dapat mengikuti rombongan pemujaan tersebut. Di daerah arca tersebut terdapat batu lumping yang dipercaya apabila saat pemujaan batu tersebut terlihat penuh maka pertanda hujan akan sering turun dan panen akan berhasil, dan begitu juga sebaliknya, jika kering atau berair keruh pertanda akan terjadi kegagalan pada panen.
Salah satu tradisi dari warga Baduy Dalam yang hingga kini masih terus dijalankan adalah tradisi Kawalu. Kawalu adalah puasa yang dijalankan oleh warga Baduy Dalam yang dirayakan tiga kali selama tiga bulan. Pada puasa ini warga Baduy Dalam berdoa kepada Tuhan agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. Pada saat tradisi Kawalu dijalankan, para wisatawan dilarang masuk ke dalam wilayah Baduy Dalam. Apabila ada kepentingan, biasanya wisatawan hanya diperbolehkan berkunjung sampai Baduy Luar dan itupun tidak diperbolehkan menginap.
Mata pencaharian masyarakat Baduy adalah bertani dan menjual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan. Selain itu Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan seba yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan mengantarkan hasil bumi kepada penguasa setempat yaitu Gubernur Banten
Perdagangan yang semula hanya dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah. Orang baduy menjual hasil pertaniannya dan buah-buahan melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger.
TUGAS 1
Jawablah pertanyaan berikut!
- Apa perbedaan suku Baduy dalam dan suku Baduy luar?
- Bahasa dan agama apa yang dilakukan di suku Baduy?
- Carilah sinonim (persamaan kata) dari kata berikut:
- adat = ......
- barter = ......
- Pasar = .......
- tradisi = .......
- wisatawan = ......
- Apa gagasan pokok pada paragraf 3 dan 4?
- Informasi apa saja yang bisa didapatkan dari bacaan di atas?
Pengertian Gaya Listrik
Pernahkah kalian mengamati apa yang terjadi jika suatu penggaris yang digosokkan pada rambut kemudian didekatkan pada potongan kerta?
Ya benar sekali, potongan kertas itu akan menempel pada penggaris tersebut. Mengapa bisa kertas dapat menempel pada penggaris tersebut?
Semua dapat terjadi karena penggaris yang tadinya bermuatan netral berubah menjadi bermuatan positif karena muatan negatif atau elektron yang ada pada penggaris berpindah pada rambut.
Dengan demikian jika penggaris yang bermuatan positif itu didekatkan pada kertas yang netral maka yang terjadi adalah kertas (muatan negative kertas) akan tertarik menuju penggaris tersebut dan ahirnya akan menempel sesaat.
Proses menempelnya kerta akibat muatan listrik yang berpindah dikarenakan gaya listrik. Gaya listrik sendiri dapat didefinisikan gaya yang timbul akibat muatan listrik suatu benda.
Untuk lebih memahami kejadian diatas mari kita simak ilustrasi dibawah ini
Setiap benda yang bermuatan listrik memiliki medan listrik. Medan listrik sendiri adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang mana gaya tersebut berupa tarikan.
Benda yang berada dalam medan listrik benda lain maka akan saling tarik menarik.
LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS
Berdasarkan muatannya listrik dibagi menjadi 2;
1. Listrik Statis
Listrik statis memiliki jumlah muatan listrik yang tetap (statis). Jika didefinisikan, listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah yang statis atau bisa disebut listrik yang diam. Muatan listrik dapat berupa positif atau negatif.
2. Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik. Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penghantar setiap satuan waktunya.
Contoh Listrik Dinamis
Contoh dari fenomena listrik dinamis salah satunya jika kalian memiliki mainan mobil-mobilan yang menggunakan batu baterai misalnya seperti pada mainan Mini Empat WD. Dapat diperhatikan pada mobil-mobilan tersebut energi pada batu baterai digunakan untuk menggerakan motor listrik “kita lebih sering menyebutnya dengan dinamo padahal sebenarnya itu motor” sehingga mobil-mobilan tersebut dapat bergerak.
Motor listrik dan lampu senter dapat menyala karena adanya aliran elektron. Elektron yang mengalir berarti elektron-elektron tersebut terus bergerak “dinamis”. Karena itu gajala listrik yang timbul pada fenomena tersebut disebut dengan listrik dinamis. Adapun beberapa contoh lain dari fenomena listrik dinamis yang dapat terjadi pada peralatan atau benda-benda seperti: komputer, radio, bor listrik, kulkas, Rice cooker, televisi dan lain-lain.
Saat kita menekan saklat lampu, maka listrik akan mengalir ke lampu, sehingga lampu bisa menyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar