MATERI 1 (Pembahasan Modul LKS Tema 7 hal. 17)
KERAGAMAN ADAT DAN BUDAYA DI INDONESIA
Keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi
bangsa Indonesia.Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin
keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak
dahulu menjadi rusak.
Faktor penyebab keberagaman masyarkat sekitar yang ada di
Indonesia:
Indonesia berada di lokasi yang strategis, yaitu diantara
dua Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia. Juga dua benua Asia dan Australia
mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu
lintas perdagangan selama berabad-abad, tidak hanya membawa komoditas dagang,
namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan
bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan
ras, agama dan bahasa.
2. Kondisi negara kepulauan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri atas beribu-ribu
pulau yang secara fisik terpisahpisah. Keadaan ini menghambat hubungan
antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan
mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan
lingkungan masing-masing sehingga membuat kebudayaan menjadi sangat beragam
antar pulau-pulau di Indonesia.
3. Perbedaan kondisi alam
Keberagaman bangsa Indonesia, selain diakibatkan oleh jumlah
suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia juga dipengaruhi kondisi perbedaan geografis atau
faktor alam.
Suku Sunda yang tinggal di daerah Jawa Barat, karena kondisi
alamnya yang mendukung pertanian memiliki ciri khas keragaman budaya agraris.
Tentu ini berbeda dengan suku Bajau yang tinggal di perairan yang sangat dekat
dengan laut.
Keragaman suku bangsa dan budaya terjadi karena letak
wilayah Indonesia yang terdiri atas wilayah kepulauan. Bahkan ada beberapa
pulau yang letaknya terpencil dan tidak dapat berhubungan dengan daerah lain.
Wilayah yang terpisah-pisah itu menyebabkan berbagai perbedaan dan hal itu
menimbulkan keragaman suku bangsa dan budaya.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
Transportasi membuat interaksi manusia menjadi mudah.
Sebagai negara kepulauan, transportasi laut menjadi penghubung antar pulau di
Indonesia.
Semakin mudah interaksi dengan suku di pulau lain, maka
semakin beragam kebudyaan yang dimiliki.
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Perubahan proses sosial masyarakat yang di dalamnya terdapat
kerjasama dan persaingan antara pelaku pariwisata. Proses sosial adalah
hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, dan antar
kelompok, berdasarkan potensi atau kekuatan masing-masing.
Penerimaan masyarakat terhadap perubahan membuat alkulturasi
budaya. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu
sendiri.
6. Faktor Sejarah
Sejarah juga menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat.
Suku bangsa merupakan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang
memiliki arti tertentu karena adanya garis keturunan, adat, agama, bahasa, dan
sebagainya. Anggota pada kelompok etnik dapat memiliki kesamaan dalam hal
sejarah atau keturunan, bahasa, sistem nilai, adat istiadat, serta tradisi.
7. Faktor Agama
Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia, membuat
pedagang dari berabagai penjuru dunia datang ke nusantara. Para pedagang dari
benua Eropa dan Asia, selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama.
Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang
sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran
agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu
Chu.
Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena
masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
8. Pengaruh kebudayaan asing
Faktor penyebab keberagaman masyarakat lainnya adalah
kebudyaan asing. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.
Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya
karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan
ciri fisik yang lain.
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini
disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah
penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia.
Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain
ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi.
Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua,
Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti
orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh Indonesia.
Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia,
Eropa, dan Amerika.
TUGAS 1
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi keragaman adat dan budaya di Indonesia!
2. Jelaskan pengaruh letak strategis letak wilayah indonesia bagi keragaman budaya di Indonesia!
3. Mengapa kondisi alam berpengaruh terhadap jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduknya?
4. Apa pengaruh keadaan transportasi dan komunikasi terhadap keragaman masyrakat Indonesia?
5. Jelaskan perbedaan aktivitas masyarakat di daerah pegunungan dan daerah pantai!
MATERI 2
PERSEBARAN SUKU DAN PENDUDUK DI INDONESIA
Wilayah ndonesia terdiri atas 13.466 pulau dan memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas, hal ini akibat dari perpindahan penduduk, pencampuran budaya, dan saling mempengaruhi.
Macam-macam suku di Indonesia biasanya terbagi berdasarkan daerahnya. Suku Jawa adalah kelompok terbesar di Indonesia dengan jumlah yang mencapai 41% dari total populasi. Sedangkan di Kalimantan dan Papua memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya sebaran yang tidak merata ini.
1) Kondisi tempat tinggal
Kondisi tempat tinggal dapat mempengaruhi tinggi rendahnya jumlah penduduk di suatu daerah. Daerah yang tandus, misalnya, akan memiliki jumlah penduduk yang sedikit jika dibandingkan dengan daerah yang subur. Hal ini sudah pasti akan memicu pergerakan penduduk ke daerah yang lebih subur.
2) Wabah penyakit
Wabah penyakit di suatu daerah akan mendorong penduduk untuk menemukan obat dari penyakit tersebut. Namun, jika wabah penyakit yang terjadi ternyata cukup parah dan tidak dapat diobati, bukan tidak mungkin penduduk akan pindah dari tempat tersebut ke tempat lain yang dianggap lebih aman.
3) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah seperti transmigrasi juga dapat mendorong sebaran penduduk yang tidak merata. Namun, kebijakan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan sebaran penduduk secara merata. Contohnya lewat transmigrasi penduduk dari Jawa ke Kalimantan.
4) Biaya hidup
Biaya hidup yang rendah akan mendorong orang untuk pindah dari wilayah yang biaya hidupnya tinggi. Hal ini akan mendorong semakin tidak meratanya sebaran penduduk di Indonesia.
5) Akses ke fasilitas sosial dan umum
Perkembangan gaya hidup menjadikan semakin banyak orang yang mementingkan akses ke fasilitas sosial dan umum ketika memutuskan tinggal di suatu wilayah. Fasilitas ini bisa mencakup rumah sakit, akses pendidikan, tempat hiburan, dll. Semakin lengkap suatu daerah dengan fasililtas sosial dan umum, semakin tinggi peluang orang akan berpindah ke tempat tersebut.
Daftar suku daerah di 34 provinsi di Indonesia ini ya. Jika
ada referensi tambahan, bisa ditambahkan.
1. Suku Daerah di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam :
Suku Aceh, Tamiang, Singkil, Gayo, Alas, Kluet, Anak Jame,
Simeleuw, dan Pulau
2. Suku Daerah di Provinsi Sumatera Utara :
Suku Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Fakfak, Batak
Karo, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, dan Maya-maya
3. Suku Daerah di Provinsi Sumatera Barat :
Suku Minangkabau, Melayu, Mentawai, Tanjung Kato, Panyali,
Caniago, Sikumbang, dan Gusci
4. Suku Daerah di Provinsi Riau :
Suku Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai,
dan Laut, dan Bunoi
5. Suku Daerah di Provinsi Riau Kepulauan :
Suku Melayu, Siak, dan Sakai
6. Suku Daerah di Provinsi Jambi :
Suku Melayu, Jambi, Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Kubu,
dan Bajau
7. Suku Daerah di Provinsi Bengkulu :
Suku Muko-muko, Pekal, Enggano, Kaur, Serawai, Pasemah,
Rejang, dan Lembak
8. Suku Daerah di Provinsi Sumatera Selatan :
Suku Melayu, Kikim, Pasemah, Lintang, Pegagah, Panukal,
Bilida, Musi, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Semenda, Komering,
Penesek Gumay, Rejang, dan Ranau
9. Suku Daerah di Provinsi Lampung :
Suku Pesisir, Pubian, Tulang Bawang, Krui Abung, Sungkai,
Semenda, Seputih, dan Pasemah
10. Suku Daerah di
Provinsi Bangka Belitung :
Suku Bangka, Melayu, dan Tionghoa
11. Suku Daerah di
Provinsi Banten :
Suku Baduy, Sunda, dan Banten
12. Suku Daerah di
Provinsi DKI Jakarta :
Suku Betawi
13. Suku Daerah di
Provinsi Jawa Barat :
Suku Sunda
14. Suku Daerah di
Provinsi Jawa Tengah :
Suku Jawa, Karimun, dan Samin
15. Suku Daerah di
Provinsi D.I. Yogyakarta :
Suku Jawa
16. Suku Daerah di
Provinsi Jawa Timur :
Suku Jawa, Madura, Tengger, dan Osing
17. Suku Daerah di
Provinsi Bali :
Suku Bali Aga dan Bali Majapahit
18. Suku Daerah di
Provinsi Nusa Tenggara Barat :
Suku Bali, Sasak, Kore, Mbojo, Samawa, Mata, Dongo, Dompu,
Tarlawi, dan Sumba
19. Suku Daerah di
Provinsi Nusa Tenggara Timur :
Suku Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Melus, Bima, Helong, Dawan,
Tatum, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Krowe, Ende, Sikka, Manggarai, Bajawa,
Nage, Riung, dan Flores
20. Suku Daerah di
Provinsi Kalimantan Barat :
Suku Kayau, Ulu Aer, Skadau, Melayu-Pontianak, Mbaluh,
Manyuke, Punau, Ngaju, dan Mbaluh
21. Suku Daerah di
Provinsi Kalimantan Tengah :
Suku Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan
Katingan
22. Suku Daerah di
Provinsi Kalimantan Selatan :
Suku Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan,
Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak
23. Suku Daerah di
Provinsi Kalimantan Utara :
Suku Dayak, Banjar, Tidung, Bulungan, Suluk, Lun Bawang /
Lun Dayeh
24. Suku Daerah di
Provinsi Kalimantan Timur :
Suku Ngaju, Dayak, Kutai, Kayan, Otdanum, Apokayan,Punan,
Murut, Punan, dan Bugis
25. Suku Daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan :
Suku Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar
26. Suku Daerah di
Provinsi Sulawesi Tenggara :
Suku Mapute, Mekongga, Butung, Muna, Landawe, Tolaiwiw,
Tolaki, Kabaina, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
27. Suku Daerah di
Provinsi Sulawesi Barat :
Suku Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
28. Suku Daerah di
Provinsi Sulawesi Tengah :
Suku Buol, Toli-toli, Tomini, Pamona, Suluan, Dompelas,
Kaili, Kulawi, Lore, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
29. Suku Daerah di
Provinsi Gorontalo :
Suku Gorontalo
30. Suku Daerah di
Provinsi Sulawesi Utara :
Suku Minahasa, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Bolaang
Mangondow, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
31. Suku Daerah di
Provinsi Maluku:
Suku Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
32. Suku Daerah di
Provinsi Maluku Utara :
Suku Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan
33. Suku Daerah di
Provinsi Papua Barat :
Suku Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentani
34. Suku Daerah di
Provinsi Papua :
Suku Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan
Tobati
TUGAS 2
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan penyebab penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata!
2. Isilah tabel berikut!
NO |
NAMA PROVINSI |
Nama Suku |
1 |
Aceh |
|
2 |
Bengkulu |
|
3 |
Jawa Tengah |
|
4 |
Jawa Timur |
|
5 |
Nusa Tenggara Timur |
|
6 |
Kalimantan Tengah |
|
7 |
Maluku utara |
|
8 |
Papua |
|
9 |
Bali |
|
10 |
Sulawesi Barat |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar