Senin, 08 Februari 2021

TEMA 7 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 6

 MATERI  1

Di era modern seperti saat ini, lagu daerah sudah mulai dilupakan, terutama bagi kalangan generasi muda kita. Jika hal itu terus berlangsung maka bukan tidak mungkin satu demi satu lagu-lagu daerah bisa terhapus dari memori dan dari kehidupan kita.


Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti tondok kadadingku dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.

Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.


Ciri-Ciri Lagu Daerah
  • Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi adat istiadat setempat.
  • Bersifat serdehana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak dibutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam, seperti membaca dan menulis not balok.
  • Jarang diketahui pengarangnya.

Kesenian berupa lagu-lagu daerah Nusantara merupakan warisan bangsa Indonesia yang tidak ternilai. Beragam lagu-lagu daerah bisa kita temukan di berbagai wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Berikut ini nama-nama lagu daerah dari 34 Provinsi di Indonesia.


Nama Lagu-Lagu Daerah dari 34 Provinsi di Indonesia
NoDaerahNama Lagu Daerah (Pencipta)
1
4. Hikayat Prang Sabi
5. Saleum
6. Tawar Sedenge
7. Jambo
2
Sumatera Utara
1. Alusi Au (Nahum Situmorang)
2. Anju Ahu (S. Dis)
3. Butet (S. Dis)
4. Cikala Le Pongpong
5. Dago Inang Sarge (Nahum Situmorang)
6. Ketabo (Nahum Situmorang)
7. Leleng Ma Hupaima (Nahum Situmorang)
8. Lissoi (Nahum Situmorang)
10. Mariam Tomong (Nahum Situmorang)
11. Na Sonang Do Hita Na Dua (Nahum Situmorang)
12. O'pio (S. Dis)
13. Piso Surit (Jaga Depari)
15. Rura Silindung (Nahum Situmorang)
16. Say Selamat Masinegar (Nahum Situmorang)
17. Sengko-sengko
18. Sigulepong (S. Dis)
19. Sik Sik Sibatumanikam
20. Sinanggar Tulo (Tilhang Gultom)
21. Sing Sing So (S. Dis)
23. Sory Ya Katulla
24. Tarambe Tangan Simangido (Nahum Situmorang)
25. Tarutung Na Uli
26. Timang-Timang Anakku Sayang (Said Effendi)
3
Riau
1. Dung-Dung Serr (Hilal Basyir, SH)
2. Gazal Sememang (Hilal Basyir, SH)
3. Kutang Barendo
4. Laksmana Raja di Laut
5. Lancang Kuning
6. Long Bedul Molok dan Pak Cik Seman (Hilal Basyir, SH)
7. Ocu Maantau
8. Pantai Solop
9. Pancang Kelong (Hilal Basyir, SH)
10. Soleram    <Klik Lirik dan Not Angka>
4
Sumatera Barat
1. Anak Daro
2. Ayam Den Lapeh (A.Hamid)
3. Badindin
4. Baju Kuruang (Asbon M)
5. Bareh Solok (Nuskan Syarif)
6. Cubo Ranuangkan (Asbon M)
8. Denai Sansai (Soyan Naan)
9. Gelang Sipaku Gelang
10. Jikok Bapisah (Asbon M)
12. Kambanglah Bungo (Syofyan Naan)
13. Kampuang Nan Jauh Di Mato (Western, Asbon M)
14. Kato Rang Sisuak (Western, Asbon M)
15. Kok Takana
16. Kok Upiak Lah Gadang (Nuskan Syarif)
17. Laruik Sanjo (Asbon M)
18. Lompong Sagu
19. Mak Inang
20. Malam Bainal
21. Mamendam Raso
22. Oi Kampuang (Asbon M)
23. Pincuruan Tujuh
24. Rang Talu (Sofyan Naan)
25. Sansaro (Bing Slamet)
26. Sempaya
27. Seringgit Dua Kupang
28. Tak Tontong
29. Tari Payuang
30. Tari Piring
31. Titian Nan Lapuak
32. Tudung Periuk
5
Kepulauan Riau
1. Pak Ngah Balek
2. Segantang Lada
6
Jambi
1. Batanghari (Ajis Sutan Sati)
2. Dodoi Si Dodoi
3. Injit-Injit Semut (Rinto Harharap)
5. Selendang Mayang
6. Timang-Timang Anakku Sayang (Said Effendi)
7
Bengkulu
1. Jibeak Awieo (Azwir)
2. Lalan Belek
3. Sungai Suci
4. Umang-umang
8
Lampung
1. Adi-adi Laun Lambar
2. Anak Tupai
3. Cangget Agung
4. Lipang Lipang Dang
5. Tanoh Lado
6. Sang Bumi Ghuwai Jughai
7. Bumi Lampung
8. Sakai Sambayan
9. Seminung
10. Muloh Tungga
11. Penyandangan
12. Teluk Lampung
9
Sumatera Selatan
1. Cuk Mak Ilang
2. Dek Sangke
3. Gending Sriwijaya
4. Kabile-Bile
5. Pinang Muda
6. Tari Tanggai
10
Bangka Belitung
Yok Miak
11
Banten
1. Dayung Sampan
2. Jereh Bu Guru
3. Tong Sarakah
12
Jakarta
1. Cik Abang
2. Jali-Jali
3. Keroncong Kemayoran (Helen Sparingga)
4. Kicir-Kicir
5. Lenggang Kangkong
6. Ondel Ondel (Djoko S)
7. Ronggeng Jakarta (Husein Bawafie)
8. Sirih Kuning
9. Surilang
10. Wak-Wak Gung (Acep Dj)
13
Jawa Barat
1. Badminton (Koko Koswara)
2. Bajing Luncat 3. Bandung (Koko Koswara)
4. Bubuy Bulan (Benny Korda)
5. Cing Cangkeling
6. Es Lilin
7. Ka Huma (Sambas Mangundikarta)
8. Karatagan Pahlawan (Koko Koswara)
9. Manuk Dadali (Sambas Mangundikarta)
10. Neng Geulis
11. Nenun
12. Panon Hideung (Ismail Marzuki)
13. Pepeling (Sambas Mangundikarta)
14. Peuyeum Bandung (Sambas Mangundikarta)
15. Pileuleuyan
16. Sapu Nyere Pegat Simpai (Sambas Mangundikarta)
17. Tokecang
18. Warung Pojok (H. Abd. Adjib)
14
Jawa Tengah
1. Ande-Ande Lumut (Gesang)
2. Bapak Pucung
3. Dhondong Opo Salak (Kris Biantoro)
4. Gambang Suling (Ki Nartosabdo)
5. Gek Kepriye
6. Gundhul-gundhul Pacul (R.C Hardjosubroto)
7. Ilir-Ilir
8. Menthok-menthok (Ki Nartosabdo)
9. Jamuran
10. Jaranan (Hadisoekatno)
11. Padhang Bulan
12. Sinom
13. Turi-Turi Putih
15
D.I. Yogyakarta
1. Pitik Tukung
2. Suwe Ora Jamu
3. Te Kate Dipanah
16
Jawa Timur
1. Bapak Tane
2. Cublak-cublak Suweng
3. Gai Bintang
4. Grimis-Grimis (Sartono)
5. Kembang Malathe
6. Keraban Sape
7. Rek Ayo Rek (Is Haryono)
8. Tanduk Majeng
17
Kalimantan Barat
1. Cik Cik Periook
2. Aek Kapuas
3. Masjid Jami'
4. Alon-Alon
5. Kapal Belon
18
Kalimantan Selatan
1. Ampar-Ampar Pisang (Hamiedan AC)
2. Paris Barantai
3. Saputangan Bapuncu Ampat
19
Kalimantan Tengah
1. Bawi Kuwu
2. Kalayar
3. Manasai
4. Naluya
5. Oh Indang Oh Apang
6. Palu Lempong Popi
7. Tumpi Wayu
20
Kalimantan Utara
1. Bebalon
2. Pinang Sendawar
3. Tuyang
21
Kalimantan Timur
1. Indung-Indung
2. Oh Adingkoh
22
Sulawesi Barat
 Tenggang Tenggang Lopi
23
Sulawesi Utara
1. Esa Pokan
2. Gadis Taruna (Ismail Marzuki)
3. Nani Watarbone (Rusdin Palada)
4. O Ina Ni Keke
5. Si Patokaan
6. Sitara Tillo
7. Tahanusangkara
8. Tau Maghurang
9. Tillo-Tillo
24
Sulawesi Tengah
1. Tondok Kadadiangku
2. Tope Gugu
25
Sulawesi Selatan
1. Ammac Ciang
2. Anak Kukang
3. Anging Mamiri (Ismail Marzuki)
4. Ati Raja
5. Batti'batti
6. Ganrang Pakarena
7. Marencong-rencong
8. Pakarena
26
Sulawesi Tenggara
1. Peia Tawa-Tawa
2. Tana Wolio
27
Gorontalo
1. Ambikoko
2. Binde Biluhuta (Rusdin Palada)
3. Dana-dana
4. Dabu-Dabu
5. Hulandalo Lipu'u (Umar Djafar)
6. Mayiledungga
7. Moholunga (Rusdin Palada)
8. Molipu Ti?Opo (Wazir Antuli)
9. Mokarawo
10. Tahuli Li Mama (Rusdin Palada)
11. Tobulalo Lo Limuto
28
Bali
1. Capung Manjus (Marya I Nyoman)
2. Cening Putri Ayu
3. Dewa Ayu
4. Janger
5. Kekelile (Marya I Nyoman)
6. Macepet Cepetan
7. Mejangeran
8. Meyong-Meyong
9. Ngusak Asik
10. Sabangan Ayam (Marya I Nyoman)
11. Tamulilengan (Marya I Nyoman)
12. Tari Bali
13. Trompong (Marya I Nyoman)
14. Ratu Anom
29
Nusa Tenggara Barat
1. Helele U Ala Teang
2. Moree
3. Orlen-orlen
4. Pai Mura Rame
5. Tebe Onana
6. Tutu Koda
30
Nusa Tenggara Timur
1. Anak Kambing Saya (Ibu Sud)
2. Bolelebo
3. Desaku
4. Lerang Wutun
5. O Nina Noi
6. Orere
7. Potong Bebek Angsa
31
Maluku
1. Ambon Manise (Anthony B.T)
2. Ayo Mama
3. Balenggang Patah Tanjung (Catje Hehanusa)
4. Batu Badaong (Catje Hehanusa)
5. Buka Pintu
6. Burung Kakatua
7. Burung Tantina (Catje Hehanusa)
8. Goro-Gorone
9. Gunung Salahutu
10. Hela Rotan
11. Huhate
12. Hura-Hura Cincin
13. Kole-Kole
14. Lembe-lembe (Catje Hehanusa)
15. Mande-mande
16. Naik-Naik Ke Puncak Gunung
17. Nona Manis Siapa Yang Punya
18. Nusaniwe
19. O Ulate
20. Oleh Sioh
21. Putra Putri Ambon
22. Rasa Sayange (Paulus Pea)
23. Sarinande
24. Saule
25. Sayang Kene
26. Siwalima Arika
27. Sudah Berlayar
28. Tanase
29. Tarik Layar
30. Toki Tifa
31. Waktu Hujan Sore-sore
32
Maluku Utara
1. Una Kapita
2. Borero
33
Papua Barat
1. Yamko Rambe Yamko
2. E Mambo Simbo
3. Sajojo-sajojo
34
Papua
1. Apuse
2. Yamko Rambe Yamko
3. E Mambo Simbo
4. Sajojo-sajojo

Contoh Lirik lagu Ampar-Ampar Pisang


Makna Beberapa lagu pada lagu daerah.

Makna lagu ampar-ampar pisang:
Menceritakan tentang ciri khas makanan Kalimantan Selatan yaitu “Rimpi”. Dengan pengolahan pisang yang belum terlalu masak atau matang lalu dijemur dibawah sinar matahari hingga mengeras dan mengeluarkan aroma pisang yang khas. Dengan aroma yang harum makanan ini dikerubuti oleh binatang-binatang kecil dan bisa terbang “Bari-Bari”.


Pesan moral LAgu Ampar-Ampar Pisang

Lagu ini juga memberikan pesan moral khususnya untuk mengajari anak-anak untuk latihan sabar. Sama halnya proses pembuatan pisang rimpi yang cukup sulit dan banyak prosesnya. Sehingga bagi anak-anakyang ingin mendapatkan sesuatu maka  harus lebih bersabar agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Tentu itu semua membutuhkan pengorbanan dan waktu. Lebih sabar dalam mejalani proses kehidupan agar menjadi lebih baik.


Contoh:
CUBLAK-CUBLAK SUWENG
Jawa Tengah
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudhel
Pak gempo lerak-lerek
Sopo ngguyu ndelekakhe

Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong

Makna Lagu :
Kita sebagai manusia biasa yang tercipta dari tanah. Makanya dalam permainan seorang anak harus telungkup mencium tanah seolah sedang sujud. Hanya manusia biasa yang tak tak tahu apa-apa. Namun manusia tetap ada hasrat nafsu sebagaimana nabi Adam dikeluarkan dari surga karena mencium wanita. Manusia mempunyai hasrat nafsu harta, tahta dan wanita. Dalam lagu daerah ini manusia tetap


SUWE ORA JAMU

Jawa Tengah

Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela

Arti Lagu Suwe Ora Jamu:
Lama tidak minum jamu
Jamu daun ketela
Lama tidak bertemu
Bertemu sekali bikin kecewa

Lirik yang sederhana namun penuh makna, bernada riang dan ringan untuk dinyayikan, maksut dari lagu ini adalah dimana dua orang yang tlah lama tak bertemu dan waktu bertemu sungguh mengecewakan. Banyak tafsir yang dapat disimpilkan dari lagu ini.

TUGAS 1

Jawablah pertanyaan berikut!
1.  Jelaskan pengertian lagu daerah!
2.  Sebutkan ciri-ciri  lagu daerah!
3.  Sebutkan  3 judul lagu daerah dari Jawa TImur!
4.  Apa Makna dan pesan moral dari  lagu Ampar-Ampar Pisang!
5.  Tuliskan satu lirik lagu dolanan lain yang kamu ketahui!


MATERI  2

Bacalah teks bacaan berikut!

Rindu Tradisi Ambengan 


Apa sih tradisi ambengan? ambengan berasal dari kata ambeng yang artinya bongkohan makanan dalam ukuran besar. Jadi ambengan ialah tradisi masyarakat setempat untuk membuat bongkohan makanan dalam ukuran besar untuk acara peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW.

 




Ambeng tersebut dibuat oleh semua masyarakat dengan isi berupa makanan lengkap dengan lauk pauk yang bisa berupa daging ayam hingga kambing guling. Pembuatan ambeng disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Namun jika ditaksir nilai dalam setiap ambeng sangat fantastis. Jika dirupiahkan ambeng dalam ukuran besar bisa mencapai 3-5 jutaan. Hmmmm…. Mengejutkan bukan????

 

Ambeng – ambeng tersebut kemudian dimasukkan ke dalam keranjang bambu dengan ukuran terkecil 50 cm, dan yang terbesar sampai 2 meter. Setelah itu ambeng-ambeng tersebut dipanggul dari rumah untuk dibawa ke masjid tempat peringatan Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW. Sesampainya di masjid ambeng-ambeng ditinggal dihalaman masjid sedang warga mengikuti pengajian bersama. Sesudah selesai pengajian, ambeng-ambeng tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh tamu undangan yang hadir tanpa terkecuali


Sesungguhnya untuk nguri-uri budaya tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tapi saya yakin meski demikian, budaya ambengan patut untuk dipertahankan Karena memiliki nilai-nilai yang layak dicontoh. Karena tujuan finalnya tidak lain untuk kebaikan juga. Selain untuk memeriahkan peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, juga sebagai wujud sedekah yang diaplikasikan dalam bentuk berbagi makanan kepada orang banyak. 


TUGAS 2


Jawablah pertanyaan berikut!

1.  Apa itu tradisi Ambengan?

2.  Nilai-nilai apa yang didapatkan dari adat ambengan tersebut!

3.  Isilah tabel berikut!

Paragraf

Gagasan Pokok

Paragraf 1

 

Paragraf 2

 

Paragraf 3

 

Paragraf 4

 


4. Tuliskan beberapa informasi yang kamu dapatkan dari bacaan di atas!

5.  Buatlah sebuah cerita berdasarkan pengalamanmu tentang acara keagamaan atau atau acara adat di lingkunganmu!



Selamat belajar ya anak-anak!  

Tetap Semangat!


UNTUK  PR KERJAKAN MODUL LKS  TEMA 7 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 6

HALAMAN 35 DAN 36.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar