Assalamu'alaikum Wr. Wb
Salam Sejahtera bagi yang beragama lain.
Selamat pagi anak-anak.
Bagaimana kabar hari ini, semoga kalian selalu semangat dan aktif dalam belajar. Dalam kondisi negara yang masih mengalami Pandemi Covid-19 ini menuntut kalian untuk belajar di rumah.
Sebelum palajaran dimulai mari kita berdoa dulu.
Baik anak-anak, pada pagi hari ini kita akan membahas tentang tema 5 subtema 1 Pembelajaran 6
MATERI 1
Bacalah teks berikut!
PANGERAN DIPONEGORO
Bendara Pangeran Harya Dipanegara atau biasa kita kenal dengan sebutan Diponegoro adalah salah satu dari sekian banyak pahlawan nasional Republik Indonesia dan termasuk pahlawan nasional dari Jawa. Beliau lahir di Kesultanan Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia Belanda, pada tanggal 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun.
Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang berkecamuk mulai tahun 1825 hingg 1830 melawan penjajahan Hindia Belanda. Perang Jawa ini termasuk sebagai perang dengan korban paling banyak dalam lembaran sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya adalah menyatukan seluruh rakyat pribumi dalam semangat “Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati“; sejari kepala, sejengkal tanah, dibela sampai mati. Usaha ini berhasil karena Pangeran Diponegoro melakukannya disertai dengan memelopori, mencontohkan, dan memberikan komando yang jelas kepada semua rakyat, khususnya di Pulau Jawa.
Pada tahun 1827, Belanda menyerang kubu Diponegoro dengan menggunakan taktik benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja berhasul ditangkap. Kemudian menyusul Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya yang menyerah kepada Belanda. Akhir cerita, pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di daerah Magelang. Karena sudah terjepit, Pangeran Diponegoro bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota pasukannya dibebaskan. Akhirnya, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado. Lalu dipindahkan ke Makassar hingga menghembuskan nafas terakhir di Benteng Rotterdam pada tanggal 8 Januari 1855.
TUGAS 1
1. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buatlah peta pikiran mengenai Pangeran
Diponegoro!
2. Apa yang kamu teladani dari Pangeran Diponegoro? Jelaskan!
3. Apakah semangat Pangeran Diponegoro menyatukan rakyat yang berbeda-beda dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Berikan contoh.
MATERI 2
Gambarlah Tokoh Pangeran Diponegoro pada Buku Gambarmu!
Pilihlah salah satu gambar di bawah ini, boleh juga dari gambar lain di internet!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar