Kamis, 01 Oktober 2020

TEMA 4 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4

 Assalamu'alaikum Wr. Wb


Salam Sejahtera bagi yang beragama lain.

Selamat pagi anak-anak.
Bagaimana kabar hari ini, semoga kalian selalu semangat dan aktif dalam belajar. Dalam kondisi negara yang masih mengalami Pandemi Covid-19 ini menuntut kalian untuk belajar di rumah.

Sebelum palajaran dimulai mari kita berdoa dulu.

Baik anak-anak, pada pagi hari ini kita akan membahas tentang tema 4 subtema 1 Pembelajaran 4

MATERI  1

Perhatikan teks berikut!

Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

        Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi.
        Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
        Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.
        Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
        Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia
menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.
        Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya
kepada Gugut.
        “Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. 
        Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar. Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai
pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.


TUGAS 1
1.  Siapa saja tokoh pada cerita di atas?

2. Adakah dalam cerita di atas tokoh yang memerankan peran antagonis? 

3. Bagaimanakah alur cerita bacaan di atas?

4. Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?

5. Jelaskan pendapatmu mengapa Ida sangat cocok diangkat menjadi ketua kelas?

6. Jelaskan perbedaan antara sikap Gugut dengan Ida?

7. Dimanakah latar kejadian peristiwa di atas?

8. Apa tema dari cerita di atas?

9. Sebutkan amanat apa saja yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca
     pada cerita di atas?

10. Mengapa kita harus selalu disipilin dan jujur dalam setiap perbuatan yang dilakukan?


MATERI 2

KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN


A. Kejujuran

        Pengertian jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi (fakta). Jujur bisa diartikan tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku dan lain sebagainya. Jujur juga bisa bermakna kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang.




Sikap jujur di rumah, seperti 
  1. Tidak sengaja memecahkan piring dan tetap bilang ke orangtua waktu mereka pulang kerja. 
  2. Tidak sengaja menumpahkan gula dan tetap jujur ke bunda serta ayah. 
  3. Mengembalikan uang kembalian ketika disuruh bunda berbelanja. 

Sikap jujur di sekolah, seperti 
  1. Jujur lupa mengerjakan PR, karena saat di rumah asik bermain. 
  2. Memecahkan vas bunga di kelas dan mengaku kepada bu guru
  3. Berani bertanya kepada guru apabila belum mengerti terhadap pelajaran yang dipelajari.
  4. Senantiasa memohon izin terlebih dahulu kepada teman bila meminjam barang miliknya
  5. Tidak mencontek walaupun memiliki peluang besar untuk bisa mencontek
Manfaat bersikap Jujur:

1.    Perilaku jujur menjadikan diri lebih tenang dan tidak was-was dalam menghadapi              

        kehidupan sehari-hari.

2.    Mendapatkan empati dan simpati dari orang lain.

3.    Mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri serta bagi orang lain.

4.    Terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa.

5.    Menjadikan pribadi yang tanggung jawab, amanah, dan dapat dipercaya.

6.    Menjauhkan diri dari tindakan-tindakan yang dilarang oleh Negara, seperti korupsi,          

        kolusi, nepotisme.

7.    Terhindar menjadi manusia-manusia yang munafik.

8.    Mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT.

9.    Semakin mendekatkan diri kepada pintu surga.

10.  Menumbuhkan sikap optimis dalam menjalani hidup di dunia.


B. Disiplin

    Disiplin adalah  perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. 


Contoh Disiplin

Contoh perilaku disiplin adalah sebagai berikut:

1. Disiplin di Rumah

  • Tidur dan bangun tepat waktu
  • Membantu orang tua
  • Merapikan mainan setelah bermain
  • Belajar dan mengerjakan PR
  • Makan dengan teratur
  • Merapikan tempat tidur adn kamar
  • Menjaga kebersihan rumah
  • Merapikan buku setelah belajar

2. Disiplin di Jalan Raya

  • Tidak menerobos lampu merah
  • Berjalan disebelah kiri
  • Taat pada rambu-rambu dijalan
  • Membawa surat-surat kendaraan dengan lengkap

3. Disiplin di Sekolah

  • Masuk sekolah dengan tepat waktu
  • Melaksanakan jadwal piket
  • Tidak membuang sampah sembarangan
  • Duduk dengan rapi
  • Izin terlebih dahulu ketika akan keluar kelas
  • Tidak membuah gaduh di sekolah

4. Disiplin di Masyarakat

  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Menjaga keamanan tempat tinggal dan linkungan
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Tidak mengganggu tetangga

Manfaat dari sikap disiplin adalah sebagai berikut:

  • Tumbuhnya Kepekaan
    Anak yang tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini bisa memudahkan dirinya mengungkapkan perasaanya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Sehingga anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
  • Tumbuhnya Kepedulian
    Dengan disiplin membuat anak menjadi mempunyai integritas, selain bisa memikul tanggung jawab, dapat memecahkan masalah dengan baik, cepat dan mudah.
  • Mengajarkan Keteraturan
    Seorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan dapat mengelola waktu yang dimilikinya dengan baik.
  • Menumbuhkan Ketenangan
    Berdasarkan penelitian menunjukkan bayi yang tenang/ jarang menangis ternyata dapat memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Ia juga lebih cepet berinteraksi dengan orang lain pada tahap berikutnya.
  • Tumbuhnya Rasa Percaya Diri
    Sikap ini berkembang ketika anak diberi sebuah kepercayaan untuk melakukan suatu pekejraan yang dapat ia kerjakan dengan sendiri.
  • Tumbuhnya Kemandirian
    Dengan belajar mandiri anak bisa diandalkan agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Anak juga bisa mengeksplorasi lingkungan dengan baik. Disiplin adalah bimbingan yang tepat kepada anak agar sanggup atau mampu menentukan pilihan yang bijak.
  • Tumbuhkan Keakraban
    Dengan kemampuan beradaptasi yang terus diasah, anak akan menjadi lebih cepat akrab dan ramah terhadap orang lain.
  • Membantu Perkembangan Otak
    Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia menjadi peniru perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
  • Membantu Anak Yang “Sulit”
    Terkadang pada anak yang berkebutuhan khusus kita lupa mereka juga membutuhkan penanganan khusus, dengan disiplin untuk menekankan keteraturan anak yang berkebutuhan khusus dapat hidup lebih baik.
  • Menumbuhkan Sikap Patuh
    Dengan disiplin anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas kemauan sendiri

    TUGAS 2

    1. Jelaskan  perbedaan antara kejujuran dan kedisiplinan?

    2. Sebutkan 3 contoh sikap jujur di sekolah!

    3. Jelaskan 2 manfaat kejujuran bagi kita dalam kehidupan sehari-hari!

    4. Berikan 3 contoh sikap disiplin di rumah!

    5. Sebutkan 3 manfaat disiplin bagi manusia!
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar