Halaman

Kamis, 15 Oktober 2020

TEMA 4 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 1

 

 Assalamu'alaikum Wr. Wb


Salam Sejahtera bagi yang beragama lain.

Selamat pagi anak-anak.
Bagaimana kabar hari ini, semoga kalian selalu semangat dan aktif dalam belajar. Dalam kondisi negara yang masih mengalami Pandemi Covid-19 ini menuntut kalian untuk belajar di rumah.

Sebelum palajaran dimulai mari kita berdoa dulu.

Baik anak-anak, pada pagi hari ini kita akan membahas tentang tema 4 subtema 3 Pembelajaran 1

MATERI  1

CERITA FIKSI DAN NON FIKSI


Pengertian Fiksi

Secara umum fiksi adalah sebuah prosa naratif yang bersifat karangan non ilmiah dari penulis yang bukan berdasarkan kenyataan. Sehingga fiksi ini tidak terjadi di dunia nyata, melainkan imajinasi dari seseorang saja. Contoh Novel, dongeng, cerpen, fabel dan legenda. 

Karangan non fiksi yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.



UNSUR-UNSUR INSTRINSIK

Unsur-sunsur intrinsik cerita adalah unsur-unsur yang membangun suatu karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik cerita antara lain:

1.    Tokoh, pelaku dalam cerita. Berdasarkan peranannya tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.    Tokoh utama, adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh ini sering muncul, sering dibicarakan, dan tercantum dalam cerita.
b.    Tokoh tambahan, adalah tokoh yang tidak memiliki peranan penting dalam suatu cerita karena kemunculannya hanya sebagai pelengkap cerita dan mendukung tokoh utama.
Berdasarkan perwatakannya tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.    Tokoh protagonis, adalah tokoh yang berwatak baik dan sebagai tokoh utama.
b.    Tokoh antagonis, adalah tokoh yang berwatak jahat dan sebagai tokoh penentang dari tokoh utama.
c.    Tokoh tritagonis, adalah tokoh penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.

2.    Latar, adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar terdiri dari tiga jenis, yaitu: latar waktu, latar tempat, dan latar suasana.

3.    Tema, adalah gagasan atau ide pokok suatu cerita yang bersifat umum dan merupakan dasar cerita.

4.    Amanat, pesan atau nadihat yang disampaiakan penulis kepada pembaca dan biasanya bersifat positif.

5.    Penokohan/perwatakan, adalah waktak atau karakter/citra tokoh yang disajikan atau diciptakan penulis.

6.    Alur, adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita.  Alur terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a.    Alur maju, adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian atau cerita yang bergerak maju.
b.    Alur mundur, adalah rangkaian peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur.
c.    Alur campuran, adalah rangkaian peristiwa yang merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.

7.    Konflik, adalah peristiwa atau kejadian penting yang diperlukan dalam mengembangkan alur cerita
. 
8.  Klimaks, adalah peristiwa dimana sebuah konflik telah mencapai intensitas tertinggi dan tidak dapat dihindari.

Untuk lebih memahami unsur-unsur instrinsik perhatikan cerita berikut!

Tupai dan Ikan Gabus

Dahulu kala, hiduplah sepasang sahabat di daerah Kalimantan Barat.
Mereka adalah seekor tupai dan seekor ikan gabus. Setiap hari mereka
melakukan kegiatan bersama. Mencari makan, bermain, bahkan
mengunjungi tempat-tempat baru selalu dilakuan bersama.



Suatu hari, Tupai tidak melihat Gabus, sahabatnya. Ia mencarinya ke tempat
biasa Gabus tinggal. Saat bertemu, Tupai sangat kaget. Gabus terlihat lesu.
Ternyata ia sedang sakit. Tupai sangat sedih. Ia menawarkan makanan
untuk sahabatnya, namun Gabus tidak berselera makan. Gabus hanya
menginginkan satu jenis makanan yang diyakininya dapat menyembuhkan
penyakitnya. Tupai berjanji akan mencari demi sahabatnya.

Setelah Gabus mengatakan makanan yang dapat menyembuhkan
penyakitnya, Tupai sangat kaget. Ia harus mencari hati ikan Yu. Ikan Yu
sangat ganas. Tidak terpikir olehnya ia bisa mendapatkannya. Namun
Tupai bertekad untuk mendapatkannya. Ia ingin sahabatnya sembuh.

Tupai kemudian melompat dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lainnya
yang dekat dengan tepi pantai. Saat menemukannya, ia melubangi satu
kelapa dan membiarkan airnya habis. Kemudian Sang Tupai masuk ke
dalam kelapa. Angin kencang membuat kelapa jatuh ke pantai dan ikan Yu
memakannya. 

Di dalam perut ikan, Tupai kemudian keluar dari kelapa dan
menggigit hati ikan Yu. Ikan tersebut mencoba bertahan sampai kehabisan
tenaga. Ombak besar membawa ikan Yu ke tepi pantai. Saat itulah Tupai
keluar dari mulut Ikan Yu dan membawa hati ikan kepada sahabatnya.


Sampai di tempat Ikan Gabus, Tupai kemudian memberikan hati ikan Yu
untuk dimakannya. Beberapa hari kemudian, Tupai melihat sahabatnya
segar kembali. Betapa senangnya Tupai melihat Ikan Gabus sehat seperti
sediakala.

TUGAS 1

1.  Apa Judul cerita di atas?

2. Siapa saja tokoh dalam cerita di atas?

3. Coba celaskan sifat tokoh-tokoh dakan cerita!

4. Dimanakah latar atau tempat kejadian cerita!

5. Bagaimana situasi konflik awal cerita ?

6. Apa yang terjadi pada konflik akhir cerita?

7. Jelaskan pesan moral dalam cerita di atas!

8. Apakah cerita di atas termasuk Fiksi? 

9. Jelaskan perbedaan antara fiksi dan non fiksi!

10. Berikan 4 contoh yang termasuk  Non Fiksi!


MATERI 2

Sumber daya alam beraneka ragam, ada yang sifatnya dapat diperbarui dan ada pula yang tidak dapat diperbarui. Salah satunya adalah kayu. Kayu diperoleh di hutan. Proses pengolahan kayu dimulai dari penebangan kayu di hutan. Kayu tersebut ditebang menggunakan alat yaitu gergaji mesin. Berbeda dengan jaman dahulu penebangan masih menggunakan alat tradisional berupa kapak. Pada kegiatan penebangan kayu harus diperhatikan juga kelestarian hutan. Penebangan kayu yang memperhatikan kelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara pohon yang hendak ditebang seharusnya dipilih yang sudah berumur tua, dan penebangan hendaknya diiringi dengan penanaman hutan kembali atau reboisasi.

Kayu-kayu yang telah ditebang tersebut dipotong sesuai dengan ukuran tertentu. Alat yang digunakan masih sama yaitu gergaji mesin. Selain untuk memudahkan dalam proses pengangkutan kayu juga dipotong untuk diambil bagian kayu yang bagus. Karena tidak semua kayu dapat dimanfaatkan, ada bagian kayu yang busuk dan berlobang, bagian ini harus dibuang karena tidak bisa dimanfaatkan. Biasanya kayu tersebut diperoleh dengan cara membeli kepada pemilik kayu. Kayu kemudian diangkut menuju tempat yang dekat dengan jalan raya sehingga dapat diangkut menggunakan kendaraan. Biasanya kayu yang ditebang letaknya jauh dari jalan raya, orang yang bertugas mengangkut kayu ini dinamakan buruh angkut kayu.

Kayu yang telah dipotong diangkut menggunakan kendaraan menuju tempat penggergajian kayu. Di tempat inilah kayu dibelah menjadi beberapa bagian. Ada kayu yang dibuat papan dan ada juga yang dibuat balok kayu dengan ukuran tertentu. Proses pembelahan kayu menggunakan gergaji mesin sehingga proses pembelahan lebih cepat dan menghasilkan banyak kayu dalam waktu yang singkat. Papan dan balok kayu hasil penggergajian ini biasanya dijual kepada para pengrajin kayu yang membutuhkan sebagai bahan pembuat meubelair.

Para pengrajin kayu membeli kayu dari pemilik penggergajian, mereka membeli kayu sesuai dengan barang yang akan dibuat. Misanya untuk membuat sebuah meja maka dibutuhkan kayu berbentuk papan untuk bagian atas meja dan kayu berbentuk balok untuk bagian bawah meja. Proses pembuatan meja dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan ukuran meja yang akan dibuat menggunakan gergaji. Kayu yang telah dipotong tersebut dihaluskan menggunakan ketam yang menggunakan tenaga listrik. Kayu tersebut juga dibuat lubang untuk menyatukan bagian-bagian meja yang akan dibuat. Bagian bagian tersebut disatukan menggunakan pasak kayu, paku atau lem

Meja yang sudah terbentuk dihaluskan untuk menghilangkan bagian yang kurang rajin menggunakan amplas. Seluruh bagian meja (kecuali bagian yang tidak kelihatan dari luar) dihaluskan berulang kali sampai benar-benar halus. Untuk menutup lubang-lubang kecil pada meja digunakan dempul dan wood filler. Selanjutnya meja diberi pewarna menggunakan pelitur, ada juga yang menggunakan cat. Jadilah sebuah meja yang siap dipakai.

Perhatikan Gambar Berikut!




TUGAS 2

1.  Jelaskan proses kayu dari hutan hingga meja dan kursi bisa sampai di rumahmu!

2. Profesi atau jenis pekerjaan apa saja yang terlibat menurut gambar di atas?

3. Ternyata proses pembuatan sebuah mebel sangat panjang dan melibatkan banyak 
     pekerjaan, bagaiamana sikapmu dalam merawat mebel-mebel yang ada di 
     rumahmu?

4.  Jelaskan upaya yang harus ditempuh agar kayu di hutan dapat terus ada dan 
     bermanfaat bagi manusia?

5.  Sikap apa yang harus dimiliki pengrajin agar kelestarian hutan tetap terjaga?



MATERI 3


Pengurangan luas hutan diakibatkan karena adanya peristiwa alam, penebangan hutan, kebakaran hutan atau adanya reklasifikasi. Meningkatnya reklasifikasi serta penebangan kayu rimba luar Jawa selama periode 2014-2018 yang tidak diimbangi dengan peningkatan volume pertumbuhan dan reklasifikasi (reboisasi dan penanaman) perlu menjadi perhatian pemerintah, mengingat produksi kayu bulat Indonesia sebagian besar berasal dari luar Jawa, khususnya pada kawasan hutan produksi yang dekat atau berbatasan secara langsung dengan wilayah teritorial negara lain yang rawan aktivitas penebangan ilegal.

kibat Menurunnya Wilayah Hutan

Jika wilayah hutan terus-menerus menurun, maka ada banyak kerugian yang bisa terjadi, anak-anak. 

Yang pertama, hilangnya hutan sebagai sumber mata pencaharian, penghidupan dan identitas masyarakat adat.

Dari sisi lingkungan, hutan yang semakin menurun berarti habitat tempat keanekaragaman hayati flora dan fauna hilang, begitu juga ekosistem penting yang memberikan udara dan air bersih, makanan, dan obat-obatan.

Hutan yang semakin berkurang juga mengurangi sumber ekonomi dari produk hutan kayu dan non-kayu yang diambil dan diolah dengan benar, juga potensi wisata lingkungan.

Karenanya, kita harus tetap menjaga kelestarian hutan bersama-sama, ya, anak-anak!


1950:Hampir seluruh wilayah Kalimantan tertutupi hutan.
1985:Hutan masih lebat tetapi agak berkurang
2000:Hutan semakin berkurang
2005:Hutan banyak berkurang
2010:Hutan hampir setengah berkurang
2020:Hutan 3/4 berkurang

TUGAS 3

  1. Menurutmu kenapa penampakan hutan di kalimantan di tahun 1950 dan 2020 sangat berbeda?
  2. Bagaimana kondisi hutan jika terjadi penebangan secara terus menerus?
  3. Apa yang terjadi jika terjadi penebangan terus-menerus tanpa berupaya untuk mengadakan reboisasi?
  4. Apa yang menyebabkan jumlah hutan di Indonesia semakin berkurang?
  5. Jelaskan efek negatif yang terjadi akibat dari pembakaran hutan!

Sekian materi untuk hari ini.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan kepada  dalam belajar dan mencintai lingkungan di sekitar kita.

Selamat belajar, tetap semangat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar