Halaman

Sabtu, 10 Oktober 2020

TEMA 4 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 6

 Assalamu'alaikum Wr. Wb


Salam Sejahtera bagi yang beragama lain.

Selamat pagi anak-anak.
Bagaimana kabar hari ini, semoga kalian selalu semangat dan aktif dalam belajar. Dalam kondisi negara yang masih mengalami Pandemi Covid-19 ini menuntut kalian untuk belajar di rumah.

Sebelum palajaran dimulai mari kita berdoa dulu.

Baik anak-anak, pada pagi hari ini kita akan membahas tentang tema 4 subtema 2 Pembelajaran 6

MATERI 1

Baca Kembali Teks Berikut!

Taman Bermain yang Hilang

 Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejarkejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu

.

Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.

 

Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah?

Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo.

Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”

 

Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan.

“Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi?

Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.

Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.

“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan

kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan

dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.

 

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika

hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat

buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak

ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar

pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin,

Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.

 

Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat

penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang

wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para

pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata

yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau

pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan

mereka pun tinggal sedikit.”

 

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia

menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak

bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan

kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain.

Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat

kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak

lebih bijaksana. Semoga!


TUGAS 1 

1. Tuliskan Pesan Moral atau amanat yang terdapat dalam cerita di atas!

2. Sebutkan sikap yang baik dalam cerita di atas!

3. Sebutkan sikap yang tidak baik dalam cerita di atas!

4. Berikan 3 contoh sikap yang baik di sekitar tempat tinggalmua!

5. Berikan 3 contoh sikap yang tidak baik di sekitar tempat tinggalmu!


MATERI 2

Amati gambar berikut!

Ikan hasil tangkapan dijual ke pedagang ikan di pelelangan ikan. Dari tempat pelelangan itulah, ikan dikirim ke pasar-pasar dan akhirnya dibeli oleh konsumen.


Secara umum kegiatan ekonomi dibagi ke dalam 3 kelompok besar yakni produksi, distribusi dan konsumsi.

 

❖ Produksi pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa.

❖ Sementara itu, distribusi diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang menyalurkan barang juga jasa dari produsen ke konsumen.

❖ Adapun konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang menghabiskan barang atau jasa sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup.

 

Berikut ilustrasi pada lampiran sebagai gambaran untuk lebih memahami bentuk-bentuk kegiatan ekonomi tersebut:

 

→ Pada gambar  terlihat seorang nelayan yang sedang menangkap ikan di laut. Kegiatan ini termasuk kegiatan ekonomi bidang produksi yang lebih lanjut disebut bidang usaha ekstraktif dimana produsen mengambil dan memanfaatkan sumber daya alam secara langsung.

 

→ Kemudian pada gambar berikutnya mewakili kegiatan ekonomi distribusi dimana ikan hasil tangkapan nelayan tadi disalurkan ke pelelangan ikan, kemudian diangkut untuk dijual di pasar agar dibeli langsung oleh konsumen.

 

→  Pada gambar terakhir  terlihat seorang sedang memakan ikan. Makan ikan termasuk ke dalam kegiatan ekonomi konsumsi dimana individu menghabiskan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

 

❖ Ilustrasi ini menggambarkan kegiatan ekonomi tidak langsung karena nelayan sebagai produsen masih melibatkan distributor di pelelangan dan pasar ikan. Dan dari distributor akan disalurkan ke konsumen yang membeli ikan di pasar untuk diolah di rumah.


❖ Apabila seorang nelayan yang selesai menangkap ikan dan langsung dibawa ke rumah untuk dimakan bersama keluarga maka disebut dengan kegiatan ekonomi langsung dimana ia tidak lagi membawa ke pelelangan ikan dan pasar sehingga barang dari produsen langsung ke konsumen. Produsennya adalah nelayan itu sendiri dan menjadi konsumen saat ia memakan ikan tersebut bersama keluarganya


TUGAS 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Berdasarkan gambar di atas jenis barang apa yang diperjual belikan?

2. Jenis pekerjaan apa saja yang terlibat dalam gambar tersebut!

3. Tuliskan hasil dari setiap jenis pekerjaan yang sudah kalian sebutkan pada jawaban nomor 2 tadi!

4. Jelaskan perbedaan antara kegiatan ekonomi langsung dan kegiatan ekonomi tidak langsung!

5. Berikan 4 contoh jenis pekerjaan yang termasuk kegiatan produksi!


Demikian anak-anak pelajaran untuk hari ini, Semoga bisa bermanfaat dan berguna di kemudian hari.

Selamat belajar, tetap semangat!


Wassalamu'alaikum Wr. Wb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar