Halaman

Kamis, 28 Januari 2021

TEMA 6 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 5

 MATERI 1

Perbedaan Membaca Puisi, Deklamasi Puisi, Dramatisasi Puisi, dan Musikalisasi Puisi


MEMBACA PUISI
Dititikberatkan pada pemahaman, keindahan vokal, dan ekspresi wajah.

DEKLAMASI PUISI
Menekankan kepada ketepatan pemahaman, keindahan vokal, dan ekspresi wajah disertai dengan gerak-gerik tubuh yang lebih bebas dan ekspresi wajah yang lebih kuat.

DRAMATISASI PUISI
Puisi dipandang sebagai suatu kesatuan peristiwa yang dapat diperagakan dalam suatu pementasan. Oleh karena itu, pembaca akan memeragakan peristiwa-peristiwa dalam puisi dengan lakuan tubuh (akting) yang sesuai.

MUSIKALISASI PUISI
Puisi dinotasikan sebagaimana musik. Lirik puisi dijadikan syair lagu.

Pembacaan atau pendeklamasian puisi mengutamakan kejelasan, ketepatan, dan keakuratan lafal, volume, intonasi, ekspresi, dan gestur. 

1. Lafal : cara membunyikan atau mengucapkan huruf (bagaimana mengucapkan, misalnya huruf f, v, p, z, j, dan sebagainya). 
2. Volume suara : tingkat kenyaringan atau kekuatan bunyi atau suara. 
3. Intonasi : lagu kalimat, perubahan nada pengucapan tuturan (kata, frasa, klausa, kalimat) yang menimbulkan makna/arti/informasi. Dalam bahasa tulis, intonasi diwakili oleh tanda baca (pungtuasi). 
4. Ekspresi : perubahan atau pandangan air muka (raut wajah) untuk memperlihatkan perasaan tertentu. 
5. Gestur : gerak anggota tubuh (tangan, kaki, kepala, dan sebagainya) untuk memperkuat kesan tertentu atau untuk mengungkapkan perasaan


TUGAS 
Isilah Tabel di bawah ini! (Buu paket tema 6 hal. 124)

 

Membaca Puisi

Deklamasi Puisi

Persamaan

 

 

Perbedaan

 

 




MATERI 2

KERAGAMAN BUDAYA, ETNIS DAN AGAMA MASYARAKAT KOTA DAN DESA


Multikulturalisme berasal dari adanya suatu kebudayaan. Secara etimologi, multikulturalisme terdiri dari multi yang berarti “banyak”, kultur yang berarti “budaya”, dan isme yang berarti paham “aliran”. Jadi, multikulturalisme adalah suatu paham, corak, kegiatan, yang terdiri dari banyak budaya pada suatu daerah tertentu. 

Terkait dengan kehidupan masyarakat desa dan kota, jika dilihat dari prespektif multikulturalismenya maka akan terdapat beberapa perbedaan yang cukup mencolok.

 

Pertama, masyarakat desa dengan keenderungannya homogen, terdiri dari satu suku dalam satu kelompok masyarakat (misalnya: suku Jawa), sedangkan masyarakat kota dapat kita lihat bahwa masyarakatnya tidak hanya berasal dari satu suku saja, tetapi banyak suku lain yang merupakan pendatang dari daerah-daerah di Indonesia. Keberagaman itu salah satu yang menyebabkan di kota lebih terasa multikulturnya.

 




Kedua, masyarakat desa seperti yang saya contohkan diatas di desa saya biasanya menganut salah satu agama yang mayoritas, saya mencontohkan diatas agama Islam sebagai agama mayoritas, apabila ada agama yang lain tidak banyak jumlahnya. Sedangkan di kota agama yang dianut oleh masyarakatanya sangat beragam, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu. Di kota hal semacam itu bukan sesuatu yang baru bahkan ada sejak dulu, ditambah saat ini banyak pendatang yang ingin belajar, bekerja atau hanya sekedar berwisata mereka membawa simbol-simbol agamanya yang semakin banyak. Meskipun di Indonesia mayoritas penduduknya beragama islam dan masyarakat diperkotaannya juga mayoritas beragama Islam akan tetapi keberadaan penganut agama yang lain di kota biasanya lebih merata dibandingkan di desa yang biasanya hanya salah satu agama tertentu yang dianut oleh masyarakatnya.

 


Ketiga, kesenian di masyarakat desa juga biasanya bersifat tradisional dan sudah ada sejak dahulu. Kesenian tradisional di desa biasanya berkaitan dengan agama dan ada unsur-unsur magisnya, tetapi sekarang kesenian juga sudah dipengaruhi oleh agama misalnya hadrohan dan marawisan yang dipengaruhi oleh budaya Islam. Di kota, dapat kita lihat bahwa kesenian telah berkembang denga pesat, kesenian tidak hanya yang berhubungan dengan suku atau ritual dalam agama tertentu akan tetapi sudah berkembang ke arah yang menuntut pada kreativitas penciptanya, dengan adanya kolaborasi antara musik asli denga musik barat, alat musiknya juga sudah dikolaborasikan sehingga menciptakan harmonisasi yang menarik.

 


Keempat, mata pencaharian pada masyarakat desa biasanya mata pencaharian masih pada sektor pertanian dan peternakan yang dikerjakan langsung oleh masyarakat. Meskipun masyarakat ada juga yang bekerja di sebagai pedagang, pegawai kantor, pabrik atau menjadi tenaga kerja di luar negeri tetapi itu bukan mata pencaharian yang utama. Ketika hendak mendapatkan makanan pokok berupa nasi maka mereka akan tetap menggarap sawahnya untuk mencukupi kebutuhan pokoknya. Di masyarakat kota, mata pencahariannya sudah beraneka ragam tidak hanya dari satu atau dua sektor saja tetap hampir semua sektor dapat kita jumpai di perkotaan. Hal tersebut termasuk keberagaman yang akan membawa pada gaya hidup masyarakatnya. Jika kita lihat di desa masyarakatnya masih bisa hidup bersama-sama dan saling membantu dalam hal sosial terkait kepentingan bersama dengan sepenuh hati dan tanpa mengharap pamrih, saling perhatian kepada tetangganya. Akan tetapi diwilayah perkotaan, masyarakatnya kurang peka satu sam lain, kurang bisa bertegur sapa, dan biasanya individualistik.

 

Kelima, di masyarakat desa kecenderungannya bersikap untuk mempertahankan budaya yang adam kebiasaan-kebiasaan, serta kesamaan yang ada dilestarikan untuk semakin menyatukam masyarakat dan memperkokoh kesolidan dalam kehidupa bersama. Pada masyarakat kota, kecenderungannya masing-masing anggota masyarakat memiliki keinginan masing-masing, menginginkan kebebasan untuk mengekspresikan diri merek dalam masyarakat sekitarnya. Di desa biasanya tidak perlu ada peraturan tertulis masyarakat sudah akan melaksanakannya kareba hal tersebuat merupakan kebiasaan rutin yang mereka laksanakan, sedangkan di daerah kota biasanya masyarakat lebih teikat pada peraturan tertulis yang dibuat oleh perangkat desa/ pedukuhan. Orientasi pada masyarakat kota adalah hukum tertulis lebih memiliki kekuatan untuk memaksa dan ada sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.



TUGAS 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa perbedaan antara keragaman etnis  atau suku bangsa di desa dan kota?

2. Jelaskan ciri dan keragaman agama masyarakat di pedesaan dan perkotaan!

3. Mengapa seni di daerah perkotaan lebih berkembang pesat dari pedesaan?

4. Jelaskan perbedaan jenis pekerjaan di desa dan kota?

5. Isilah tabel di bawah ini!
     

 

Kota

Desa

Agama

 

 

Suku bangsa

 

 

Jenis pekerjaan

 

 

Hukum /aturan

Tertulis

Tertulis, tidak tertulis

Kesenian/budaya

 

 




MATERI  3

MONTASE

Montase adalah karya seni tempel yang mengkombinasikan gambar-gambar jadi dari berbagai sumber menjadi susunan karya seni baru. Sumber yang dimaksud dapat digunakan koran, majalah bekas, buku yang tidak digunakan, brosur atau lainnya.

Cara Membuat Montase

Berikut adalah teknik dan cara membuat karya montase:

1. Sediakan Semua Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahannya adalah Gunting, lem perekat, buku gambar atau kertas HVS untuk menempelkan gambar, crayon atau pensil warna.

2. Buatlah Tema dan Konsep Gambar Montase

Buat gambar montase yang ingin Anda buat dari sumber gambar yang ada. Juga pertimbangkan pengaturan gambar dengan menyesuaikan penempatan setiap gambar. Disini kreativitas dan imajinasi kalian berperan penting untuk menghasilkan sebuah susunan baru.

3. Potonglah Gambar-gambar Dari Sumber Referensi Yang Ada

Langkah perakitan Setelah Anda menentukan desain gambar, gunakan gunting untuk memilih dan memotong gambar yang menarik dan cocok dari majalah atau sumber gambar. Hati-hati saat memotong objek gambar agar tidak mempengaruhi kualitas gambar, Potong dan kumpulkan semua objek gambar yang ingin Anda masukkan.

4. Tempelkan Gambar-gambar Tersebut

Langkah-langkah untuk Membuat Montase Setelah objek menggambar yang dipilih kemudian tempelkan gambar cut-out satu per satu pada posisi yang Anda tentukan dalam buku gambar atau di atas kertas.

5. Tambahkan Warna atau Arsiran

Untuk menambah nilai keindahan, Anda dapat menambahkan warna atau corak dengan krayon. Namun warna ini saling melengkapi, jadi pastikan warnanya tidak mendominasi gambar montase.

6. Lihatlah Hasil Karyamu

Setelah selesei, karya montase akan membentuk sebuah gambar baru dan menghasilkan cerita yang baru.


TUGAS 3

Buatlah montase dengan tema Rumah Ibadah!


Contoh :









Saat Mengerjakan Tugas difoto ya anak-anak!

Selesai Mengerjakan juga harus segera dikirim di wa pak nadzim. Terima kasih.



UNTUK PEKERJAAN RUMAH, KERJAKAN MODUL ATAU LKS HAL. 87 Dan 88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar