Halaman

Sabtu, 16 Januari 2021

TEMA 6 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 2

MATERI 1

Upacara Adat di 34 Provinsi di Indonesia



Pengertian Upacara Adat

Secara etimologi upacara adat terdiri dari istilah, yakni upacara dan adat. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki aturan tertentu sesuai dengan tujuan. Sedangkan adat adalah wujud idiil (adat tata kelakukan) dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengaturan tingkah laku (Koentjaraningrat, 2010).

Adat adalah kebiasaan turun-temurun sekelompok masyarakat berdasarkan nilai budaya lingkungannya. Kebiasaan ini bersangkutan dengan hal-hal yang bersifat magis religius dari kehidupan penduduk asli meliputi kebudayaan, norma serta aturan-aturan yang berkaitan satu sama lain dan kemudian menjadi sebuah sistem atau aturan tradisional.

Unsur-Unsur

Menurut Koentjaraningrat, terdapat beberapa unsur dalam prosesi pelaksanaan upacara adat, antara lain:

a. Lokasi Upacara

Tempat untuk melaksanakan upacara adat biasanya adalah lokasi yang dianggap kramat atau sakral oleh masyarakat setempat, sehingga tidak setiap orang dapat berkunjung ke tempat tersebut. Lokasinya hanya dapat dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan, seperti orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara adat.

b. Waktu Pelaksanaan

Tradisi upacara ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Penghitungan waktu didasarkan pada kesepakatan secara turun temurun, misalnya di daerah Jawa Tengah jadwal upacara adat berpatokan terhadap kalender Jawa. Selain itu, upacara adat juga dapat dilakukan pada masa-masa tertentu, seperti masa panen sebagai wujud rasa syukur.

c. Benda dan Peralatan Upacara

Dalam melaksanakan tradisi upacara adat, umumnya masyarakat membawa benda-benda atau persyaratan seperti sesaji sebagai bentuk seserahan terhadap kepercayaan yang dipegang.

 

d. Orang-orang yang Terlibat

Masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan tradisi upacara meliputi pemimpin prosesi upacara dan beberapa orang yang paham dan mengerti ritual yang dijalaninya.

 

Fungsi dan Tujuan Upacara Adat

Tujuan dari diadakannya upacara adat salah satunya adalah untuk keselamatan diri, keluarga serta masyarakat dalam suatu lingkungan sosial. Menurut Notosudirjo 1990, fungsi sosial upacara adat dapat dilihat pada kehidupan sosial masyarakat, yakni adanya pengendalian sosial, sosial media, norma sosial dan pengelompokan sosial.

 

Upacara Adat di Indonesia

Masing-masing provinsi di Nusantara memiliki tradisi adat yang berbeda-beda. Berikut ini adalah daftar contoh upacara adat di seluruh Indonesia, yaitu:

1. Nanggroe Aceh Darussalam

Peusijuk adalah salah satu tradisi leluhur masyarakat Aceh sebagai wujud rasa syukur atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Upacara adat ini biasa dilakukan ketika acara pernikahan, kelahiran, naik haji, menempati rumah baru, dan lain-lain.

2. Sumatera Utara

Tradisi Mangokkal Holi adalah ritual mengambil tulang belulang leluhur warga dari dalam pemakaman. Selanjutnya, tulang belulang tersebut akan ditempatkan di dalam peti dan disimpan dalam sebuah bangunan tugu khusus.

3. Sumatera Barat

Perayaan Tabuik adalah tradisi masyarakat Pariaman, Sumatera Barat untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Hasan dan Husein.

4. Riau

Balimau Kasai adalah upacara adat tradisional masyarakat Kampar di Provinsi Riau. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Balimau memiliki makna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk limau

5. Kepulauan Riau

Tepuk Tepung Tawar adalah prosesi adat yang bertujuan untuk memberikan berkah demi mencapai keselamatan dan kesejahteraan, menghapus sial dan duka nestapa orang menjalani Tepuk Tepung Tawar.

 

6. Kepulauan Bangka Belitung

Perang Ketupat adalah acara adat yang dilaksanakan di pulau Bangka. Upacara ini diselenggarakan setiap 1 Muharam / Tahun Baru Islam di Pantai Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.

 

7. Jambi

Upacara Besale adalah kegiatan pengobatan tradisional untuk membersihkan atau mengusir roh jahat yang dianggap menjadi sumber penyakit warga suku Anak Dalam.

 

8. Sumatera Selatan

Sedekah Rame adalah salah satu upacara tradisional yang dilakukan oleh suku Lahat. Upacara adat ini digelar oleh para petani berkaitan dengan kegiatan pertanian, seperti penyiangan sawah, pembibitan, penanaman hingga masa panen.

 

9. Bengkulu

Upacara Adat Bakar Gunung Api merupakan tradisi menyusun batok kelapa hingga membentuk gunungan kemudian membakarnya. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus mendoakan arwah keluarga agar tentram di akhirat.

 

10. Lampung

Upacara Ngebabali dilakukan ketika warga hendak membuka huma atau perladangan baru, membersihkan lahan sebelum penanaman, sebelum mendirikan rumah baru serta membersihkan tempat angker yang dianggap memiliki aura gaib.

 

11. DKI Jakarta

Upacara Mapas dilakukan oleh masyarakat Betawi apabila ada seorang ibu yang baru melahirkan. Pada upacara ini, ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan “sayur papasan” yang berisi berbagai macam sayur mayur. Tujuannya adalah agar ibu dan bayi yang baru dilahirkannya selalu sehat.

 

12. Jawa Barat

Sisingaan adalah tradisi mengarak anak sehari sebelum dikhitan dengan menggunakan tandu berbentuk singa. Upacara adat ini banyak dilakukan oleh masyarakat Subang.

 

13. Banten

Seren Raun adalah upacara tradisional sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian selama satu tahun. Selain itu, pelaksanaan tradisi ini juga menjadi harapan bagi warga agar hasil pertanian meningkat pada tahun berikutnya.

 

14. Jawa Tengah

Upacara Ruwatan adalah tradisi Jawa yang dilakukan dengan cara meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, serta memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Upacara adat ini menjadi salah satu tradisi masyarakat Dieng.

 

15. Yogyakarta

Upacara Sekaten adalah upacara adat yang dilakukan warga Yogyakarta untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa – Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini memiliki sejarah unik, karena menjadi cara Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat agar memeluk agama Islam.

 

16. Jawa Timur

Upacara Kasada merupakan perayaan adat Suku Tengger di Jawa Timur yang digelar setiap hari ke-14 pada bulan Kasada berdasarkan penanggalan Jawa. Suku Tengger melakukan kegiatan melempar aneka sesajen seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo

17. Bali

Ngaben adalah upacara adat dengan melakukan kremasi atau pembakaran jenazah di Bali. Tradisi Ngaben merupakan ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah menuju kehidupan mendatang.

 

18. Nusa Tenggara Barat

Upacara U’a Pua merupakan tradisi yang berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara adat ini diadakan selama tujuh hari berturut-turut dengan menampilkan atraksi-atraksi yang dibawakan oleh masyarakat Mbojo dari Bima. Kegiatan ini diawali dengan pawai dari istana Bima yang diikuti oleh seluruh masyarakat istana, penari, dan kelompok kesenian.

 

19. Nusa Tenggara Timur

Pesta Adat Reba merupakan tradisi kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Upacara adat ini diselenggarakan untuk menyambut pergantian tahun. Salah satu ciri khas dari festival budaya ini adalah memakan ubi bersama-sama dengan iringan musik dan tarian adat Besa Uwi dari suku Bena.

 

20. Kalimantan Barat

Naik Dango adalah kegiatan tahunan yang diadakan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat secara rutin. Tradisi adat ini menjadi ungkapan rasa syukur kepada Nek Jubata (sang pencipta) atas panen padi yang diperoleh. Selain itu, upacara adat ini juga dimaksudkan untuk memohon kepada Nek Jubata agar hasil panen tahun depan meningkat, serta memohon masyarakat terhindar dari bencana dan malapetaka.

 

21. Kalimantan Tengah

Uluh Matei adalah upacara sakral untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal menuju Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate, Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang atau Lewu Liau yang berada di langit ke tujuh.

 

22. Kalimantan Selatan

Aruh Baharin merupakan upacara adat yang dilaksanakan setelah musim panen padi selesai. Upacara tradisional ini digelar oleh masyarakat Suku Dayak Dusun Halong yang berada di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

23. Kalimantan Timur

Upacara Dahau adalah prosesi pemberian nama anak dari keturunan bangsawan atau orang terpandang yang memiliki kemampuan mengadakan upacara ini. Upacara Dahau berlangsung selama 1 bulan dan berisi kegiatan ritual-ritual adat.

 

24. Kalimantan Utara

Nyadar adalah adat tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Nyadar dilakukan di sekitar lokasi makam leluhur yang disebut asta atau oleh masyarakat sekitar lebih dikenal dengan nama Bujuk Gubang.

 

25. Sulawesi Utara

Upacara Mekikuwa adalah upacara adat yang digelar oleh suku Minahasa di Manado. Mekiwuka adalah ritual ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan pada tahun yang lalu dan wujud permohonan kepada Tuhan agar memperoleh rezeki pada tahun mendatang.

 

26. Gorontalo

Upacara Momondho memiliki makna pengesahan kedua mempelai siap untuk menikah. Biasanya upacara Momondho digelar 40 hari sebelum hari pernikahan. Tradisi dalam upacara ini calon pengantin akan diberikan petuah-petuah sebagai bekal berumah tangga.

 

27. Sulawesi Tengah

Ritual Mora’akeke adalah tradisi adat Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar mengurangi sinar matahari yang menyebabkan kemarau panjang, sekaligus menambah deras aliran air Sungai Vuno yang telah mengering.

 

28. Sulawesi Tenggara

Upacara Adat Posuo merupakan upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara. Upacara ini dilakukan apabila seorang perempuan telah berubah statusnya dari labuabua atau gadis remaja menuju kalambe atau gadis dewasa dalam Bahasa Buton. Tradisi Posuo digelar untuk menguji kesucian seorang wanita.

29. Sulawesi Selatan

Mappalili merupakan kegiatan upacara untuk mengawali musim tanam padi di sawah. Ritual ini dilakukan oleh pendeta-pendeta Bugis Kuno yang dikenal dengan julukan bissu. Komunitas bissu yang melakukan tradisi adat ini antara lain di daerah Pangkep, Bone, Soppeng, dan Wajo.

30. Sulawesi Barat

Tradisi Sayyang Pattu’du atau “kuda menari” merupakan kegiatan syukuran untuk anak-anak yang berhasil khatam Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran dilakukan dalam bentuk arakan atau karnaval keliling kampung dengan menaik kuda yang diiringi tarian adat dan lantunan musik tradisional setempat.

31. Maluku

Pukul Sapu adalah tradisi adat yang dilakukan masyarakat Desa Mamala, Ambon. Tradisi ini digelar setiap 7 Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri oleh para lelaki dengan bertelanjang dada dan menggunakan celana pendek serta ikat kepala.

32. Maluku Utara

Tradisi Abdau adalah tradisi rakyat Negeri Tulehu untuk menyambut Idul Adha. Dalam upacara adat ini, masyarakat mengantarkan hewan kurban untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Kegiatan tahunan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga Maluku yang pernah renggang akibat konflik.

33. Papua

Pesta Bakar Batu adalah upacara adat Papua yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, bakar babi, dan makan bersama-sama.

34. Papua Barat

Dalam tradisi Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi. Upacara ini adalah bagian dari rangkaian upacara adat kematian. Sasi (sejenis kayu) ditanam 40 hari setelah kematian seseorang dan kemudian dicabut kembali setelah 1.000 hari.


Materi ini dikembangkan dari buku paket tema 6 hal. 64. 


TUGAS 1

Jawablah pertanyaan berikut!

1.  Jelaskan pengertian dari upacara adat!

2.  Dimanakah biasanya lokasi rumah adat dilakukan?

3. Isilah tabel berikut!    

No

Provinsi

Nama Upacara Adat

Tujuan Upacara adat

1

Sumatera Barat

 

 

2

Riau

 

 

3

Jawa Barat

 

 

4

Jawa Timur

 

 

5

Bali

 

 

6

NTB

 

 

7

Kalimantan Selatan

 

 

8

Papua

 

 

9

Maluku Utara

 

 

10

Aceh

 

 



MATERI 2


LAGU-LAGU DAERAH DI INDONESIA

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Fungsi Lagu Daerah

Jika berbicara soal fungsi atau manfaat, lagu daerah Indonesia sejatinya memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya yaitu:

1.       Sebagai identitas negara

2.       Sebagai lagu pengiring untuk sebuah tarian dan pertunjukan

3.       Sebagai lagu pengiring untuk upacara adat atau tradisi

4.       Sebagai media untuk berkomunikasi

5.       Sebagai media untuk bermain

6.       Sebagai sarana ekonomi atau mata pencaharian

7.       Meningkatkan rasa cinta kebudayaan.

Ciri-ciri Lagu Daerah

Setelah di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui sekilas informasi tentang lagu daerah Indonesia beserta fungsinya, maka di pembahasan kali ini kamu akan mengetahui ciri-ciri dari lagu daerah itu sendiri.

 

Adapun beberapa ciri dari lagu daerah, di antaranya yaitu:

1.       Penciptanya tidak diketahui atau anonim

2.       Menggunakan bahasa daerah setempat untuk lirik lagu

3.       Lagu daerah umumnya diwariskan atau hasil turun-temurun

4.       Lagu daerah umumnya memiliki beberapa versi yang disesuaikan dengan daerah lainnya dalam suatu etnis

5.       Lagu daerah biasanya terdiri dari dua hingga delapan bait syair.

 

Lagu Daerah Indonesia


DAFTAR  LAGU DAERAH POPULER BESERA PENCIPTANYA

NO

JUDUL LAGU

DAERAH ASAL

PENCIPTA

1

Adi-Adi Laun Lambar

Lampung

Noname

2

Aek Kapuas

Kalimantan Barat

Paul Putra Frederick

3

Alon-Alon

Kalimantan Barat

Chairoman Sutin

4

Ambon Manise

Maluku

Anthony B.T.

5

Ammac Ciang

Sulawesi Selatan

M Nur Iskandar

6

Ampar-Ampar Pisang

Kalimantan Selatan

Hamiedan Ac

7

Anak Daro

Sumatera Barat

Zubir Said

8

Anak Kambing Saya

Nusa Tenggara Timur

Ibu Sud

9

Anak Kukang

Sulawesi Selatan

Bora Dg Irate

10

Anak Pipit

Kalimantan Selatan

Hamiedan AC

11

Anak Tupai

Lampung

Noname

12

Anging Mamiri

Sulawesi Selatan

Arshinta P Aziz

13

Anju Ahu

Sumatera Utara

Oppung Tigor

14

Apuse

Papua

Noname

15

Ati Raja

Sulawesi Selatan

Kisah Ho Eng Dji

16

Ayam Den Lampeh

Sumatera Barat

Elly Kasim

17

Ayo Mama

Maluku

Huang-Huilan

18

Badindin

Sumatera Barat

Tiar Ramon

19

Bajing Luncat

Jawa Barat

Kosaman Djaja

20

Bandung

Jawa Barat

Kosaman Djaja

21

Bapak Pucung

Jawa Tengah

Noname

22

Bareh Solok

Sumatera Barat

Sambas Mangundikarta

23

Batang Hari

Jambi

Noname

24

Batti’batti

Sulawesi Selatan

Don Giovanni

25

Bawi Kuwu

Kalimantan Tengah

Noname

26

Bebilin

Kalimantan Utara

Noname

27

Binde Biluhuta

Gorontalo

Rusdin Palada

28

Bolelebo

Nusa Tenggara Timur

Noname

29

Bubuy Bulan

Jawa Barat

Benny Korda

30

Buka Pintu

Maluku

R.C Hardjosubroto

31

Bumi Lampung

Lampung

H. Raja Sangun

32

Bungong Jeumpa

Aceh

Noname

33

Burung Kakatua

Maluku

R.C Hardjosubroro

34

Burung Tantina

Maluku

Ismail Marzuki

35

Butet

Sumatera Utara

Noname

36

Cangget Agung

Lampung

Syaiful Anwar

37

Cik-Cik Periuk

Kalimantan Barat

Noname

38

Cikala Le Pongpong

Sumatera Barat

Daulat Padang

39

Cing Cakeling

Jawa Barat

Sheila Rooswitha

40

Cinta Nusa

Jawa Barat

Noname

41

Colenak

Jawa Barat

Aki Murdi

42

Cublak-Cublak Suweng

Jawa Tengah

Sunan Giri

43

Cuk Mak Ilang

Sumatera Selatan

Noname

44

Dabu-Dabu

Gorontalo

Noname

45

Dago Inang Sarge

Sumatera Utara

Noname

46

Dayung Palinggam

Sumatera Barat

Karim Nun

47

Dayung Sampan

Banten

Osman Ahmad

48

Dek Sangke

Sumatera Selatan

N. Zahara & A. Dahlan

49

Desaku

Nusa Tenggara Timur

R.C Hardjosubroto

50

Dewa Ayu

Bali

Amri MF

51

Dodoi Si Dodoi

Jambi

Noname

52

Es Lilin

Jawa Barat

Noname

53

Gadis Taruna

Sulawesi Utara

Noname

54

Gambang Suling

Jawa Tengah

Ki Narto Sabdo

55

Gek Kepriye

Jawa Tengah

Zada Thalita R.

56

Gelang Sipaku Gelang

Sumatera Barat

Noname

57

Gundul-Gundul Pacul

Jawa Tengah

R.C. Hardjo Subroto

58

Ingdung-Indung

Kalimantan Timur

Ilin Sumantri

59

Injit-Injit Semut

Jambi

Rinto Harahap

60

Jali-Jali

Dki Jakarta

Noname

61

Jambo-Jambo

Aceh

Noname

62

Jamuran

Jawa Tengah

Ki Hadi Sukatno

63

Jaranan

Jawa Tengah

Ki Hadi Sukatno

64

Kampuang Nan Jauh Di Mato

Sumatra Barat

Oslan Husein

65

Keraban Sape

Jawa Timur

Noname

66

Keroncong Kemayoran

Dki Jakarta

Helen Sparingga

67

Ketabo

Sumatera Utara

Nahun Situmorang

68

Kicir-Kicir

Dki Jakarta

Noname

69

Lir-Ilir

Jawa Tengah

Sunan Kalijaga

70

Macepet Cepetan

Bali

Noname

71

Makan Sirih

Riau

Attataya Butang Emas

72

Manuk Dadali

Jawa Barat

Bambas Mangundikarta

73

Naik-Naik Ke Puncak Gunung

Maluku

Ibu Sud

74

Neng Geulis

Jawa Barat

Kosaman Djaya

75

Nona Manis Siapa Yang Punya

Maluku

Noname

76

Ondel-Ondel

DKI Jakarta

Benyamin S.

77

Padhang Wulan

Jawa Tengah

Emha Ainun Najib

78

Pepaya Mangga Pisang Jambu

Riau

Adi Karso

79

Pinang Muda 

Jambi

Noname

80

Piso Surit

Aceh

Djaga Depari

81

Pitik Tukung

Jawa Tengah

Mansyur S.

82

Potong Bebek Angsa

Nusa Tenggara Timur

Pak Kasur

83

Rasa Sayange

Maluku

Paulus Pea

84

Rek Ayo Rek

Jawa Timur

Alphonsius Is Haryanto

85

Ronggeng

DKI Jakarta

Ahmad Tohari

86

Sajojo

Papua

Noname

87

Sarinande

Maluku

Nicholas Max. Mamahit

88

Si Patokaan

Sulawesi Utara

Noname

89

Sitalasari

Simalungun

Taralamsyah Saragih

90

Soleram

Riau

Noname

91

Sue Ora Jamu

Jawa Tengah

R.C.Hardjosubroto

92

Surilang Jot-Njotan

DKI Jakarta

Noname

93

Tak Tong-Tong

Sumatera Barat

Noname

94

Tokecang

Jawa Barat

R.C. Hardjosubroto

99

Tudung Periuk

Sumatera Barat

Attataya Butang Emas

100

Yamko Rambe Yamko

Papua

Dr.Yusuf Hartono,M.SC

    Tugas 2
    Jawablah pertanyaan berikut!
    1. Jelaskan pengertian dari lagu daerah!
    2. Tuliskan 3 ciri-ciri lagu daerah!
    3. Sebutkan 4 fungsi dari lagu daerah!
    4.  Isilah tabel berikut!

    N0

    Asal Lagu daerah

    Judul lagu

    Penciptanya

    1

    DKI Jakarta

     

     

    2

    Lampung

     

     

    3

    Jawa Tengah

     

     

    4

    Jawa Timur

     

     

    5

    Aceh

     

     

    6

    Sumatera Barat

     

     

    7

    Kalimantan Timur

     

     

    8

    Maluku

     

     

    9

    Papua

     

     

    10

    Riau

     

     

     

    MATERI 3


    MANFAAAT SUMBER DAYA ALAM HAYATI

    Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan memiliki jumlah yang banyak. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan glukosa melalui proses fotosistesis. Tumbuhan memiliki arti penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan, bahkan kepunahan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya adalah sebagai berikut: bahan pangan, sandang, bahan kayu olahan dan juga obat-obatan.

     

    1. Bahan Pangan

    Berbagai contoh bahan pangan yang dikonsumsi manusia

    Tentu kalian tahu bahan makanan pokok orang Indonesia? Ya benar, padi, sagu dan jagung termasuk dalam tanaman budi daya pangan sebagai sumber karbohidrat. Selain itu sumber daya alam nabati berupa bahan pangan dimanfaatkan sebagai berikut:

    Tanaman sebagai sumber karbohidrat seperti padi, jagung, ubi dan kentang. Tanaman sebagai sumber lemak antara lain kelapa, kacang tanah, dan kelapa sawit, sumber protein di antaranya kedelai, kacang hijau, serta jenis kacang-kacangan yang lainya, sedangkan sebagai sumber vitamin yaitu buah dan sayur-sayuran.

     

    2. Bahan Sandang

    Pakaian-pakaian

    Selain tanaman sebagai sumber bahan pangan tanaman juga dimanfaatkan sebagai bahan sandang atau sebagai alat kebutuhan rumah tangga, misalnya keset. Tahukah kamu pakaian yang berasal dari bahan tumbuhan biasanya memiliki nilai harga yang tinggi karena produksinya yang terbatas dan perlakuan bahannya yang khusus. Saat ini dikembangkan inovasi selain kapas sebagai bahan dasar katun, serat rami sebagai bahan dasar rayon dan serat sisal sebagai bahan dasar linen. Kini dikembangkan serat nanas dan pisang serta tanaman yang memiliki kandungan selulosa (serat tumbuhan) yang tinggi. Bahan dasar kain dari tumbuhan ini diperoleh dari serat yang dimilikinya. Serat tersebut diperoleh dari biji, batang pohon, daun dan buah. Berikut ini contoh tanaman yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan sandang atau bahan pakaian.

     

    3. Bahan Kayu Olahan

    Sumber daya alam nabati sebagai komoditi kayu olahan diperoleh dari hutan. Wilayah Indonesia kaya akan hutan tropis. Hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan adalah kayu, rotan, damar

    Berikut ini contoh manfaat kayu olahan. Masing-masing jenis kayu mempunyai manfaat seperti rotan sangat bermanfaat untuk membuat barang-barang kerajinan seperti kursi, tas, dan perabot rumah tangga lainnya. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Damar adalah bahan untuk membuat cat dan pelitur. Damar banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Pinus digunakan untuk membuat kertas dan batang korek api. Hutan pinus banyak terdapat di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

     

     

    4. Bahan Obat-obatan

    Berbagai tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan

    Tanaman sebagai sumber daya alam nabati bagi manusia selain dapat digunakan sebagai sandang, pangan, dan bahan baku juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tanaman yang digunakan sebagai bahan obat-obatan lebih dikenal dengan apotek hidup, seperti kumis kucing, jahe, kencur, kunyit, dan temulawak termasuk bunga Rosella.Tanaman obat merupakan bahan baku industri jamu dan farmasi.

    Pernahkah kamu minum teh rosella? Bunga rosella merupakan sumber daya alam nabati yang banyak mengandung nutrisi/gizi dan baik kesehatan manusia. fungsi dan kandungan nutrisi Rosella baik untuk mengatasi keluhan kesehatan yang diderita oleh seseorang dan bermanfaat sebagai antiseptik.

    Beberapa jenis hewan yang dulu sangatlah membantu manusia dalam berpindah tempat. Untuk membantu meringankan beban manusia dalam urusan memindahkan barang, hewan-hewan ini biasanya akan diikatkan dengan gerobak.
    Berikut adalah beberapa hewan yang sering digunakan untuk alat angkutan :
    • Sapi
    • Kerbau
    • Kuda
    • Keledai
    • Unta
    • Anjing
    • Gajah

    1. Jawablah pertanyaan berikkut!
    2. 1. Jelaskan  tumbuhan yang digunakan untuk bahan pangan!
    3. 2. Sebutkan jenis-jenis kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan!
    4. 3. Sebutkan 5 jenis tanaman yang digunakan untuk obat-obatan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar