Halaman

Kamis, 08 Oktober 2020

TEMA 4 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 4

 




MATERI 

Wujud pengamalan Sila ke-2 Pancasila ini dirinci lagi menjadi 10 butir, antara lain:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai         makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa      membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan              sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.


Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-2:

  1. Membantu korban bencana alam.
  2. Turut serta dalam kegiatan kemanusiaan.
  3.  Memberi santunan kepada orang miskin.
  4.  Mengunjungi teman yang sakit.
  5.  Tidak menyakiti orang lain.
  6.  Peduli terhadap penderitaan orang lain.
  7.  Tidak menyinggung perasaan orang lain.
Perhatikan Cerita Berikut! (Paket Kelas 4 Tema 4 hal 76-77)

Hebatnya Dokter Kami

Ia adalah Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil.
Ayahnya mantan kepala desa kami yang telah meninggal dunia. Dokter
Rana baru kembali ke desa kami dua tahun lalu, setelah sepuluh tahun
lebih merantau ke kota. Ia memperoleh beasiswa di Fakultas Kedokteran
dan setelah lulus ia praktik di Rumah Sakit Umum Kabupaten setelah lulus.




Semenjak ia pulang dan praktik di balai kesehatan desa, aku sering
mendengar perbincangan warga yang heran atas keputusan Dokter Rana
untuk kembali ke desa. Bukankah penghasilan sebagai dokter di kota jauh
lebih besar?

Pada ayahku, Dokter Rana bercerita bahwa cita-citanya menjadi dokter
dulu muncul karena melihat kesadaran hidup sehat masyarakat desa
yang sangat rendah. Sungai dipakai untuk mandi, mencuci, kakus lalu
airnya dikonsumsi. Hasil bumi dan peternakan tidak dimanfaatkan untuk
membentuk pola makan sehat. Warga lebih suka menjualnya ke kota dan
uangnya dipakai untuk membeli makanan instan.

Selama praktik di kota, Dokter Rana terbayang terus kondisi desanya. Ia
merasa bahwa seharusnya ilmu yang dimilikinya sebagai seorang dokter
bisa bermanfaat untuk kampung halamannya sendiri.
“Jadi Pak Andri, saya ini pulang untuk memenuhi niat saya ketika menerima
beasiswa, yaitu menyejahterakan warga desa tempat saya lahir dan
dibesarkan,” ujar Dokter Rana pada ayahku.

Sejak pulang, Dokter Rana memang aktif membina para remaja dan
keluarga muda. Ia memberikan penyuluhan tentang pentingnya mencuci
tangan, memasak air, pola makan sehat, dan imunisasi. Baginya, generasi
muda adalah perantara terbaik untuk menyampaikan misi meningkatkan
kesadaran hidup sehat masyarakat desa.

Sebagai anak kepala desa, Dokter Rana sering mendengar cerita almarhum
ayahnya bahwa banyak warga takut berobat karena tidak mampu
membayar. Tak ingin hal itu terjadi, maka diumumkannya bahwa warga
dapat membayar jasanya dengan sampah. Ya, sampah! Sampah kering
jenis apa saja yang bisa didaur ulang. Botol plastik, botol kaca, koran bekas,
bahkan kemasan bekas, diterima oleh Dokter Rana. Cara ini membuat
warga aktif dan bijak mengelola sampah. Sungguh kreatif dan cerdas cara
Pak Dokter mendidik warga.

Seperti mendiang ayahnya, Dokter Rana menjadi sosok yang dicintai
warga desa. Ia menjadi teladan melalui dedikasi, tanggung jawab, dan
kerendah- hatiannya dalam menolong warga. Apabila aku besar nanti, aku
ingin seperti Dokter Rana. Akan kukejar cita-citaku menjadi guru, dan aku
akan kembali untuk membangun kampung halamanku.

TUGAS  

1. Sebutkan 3 sikap pengamalan Pancasila sila ke-2!

2. Mengapa kita harus mengembangkan sikap toleransi dalam hidup beragama? 

3. Apa yang dilakukan Dokter Rana untuk warga Desa?

4. Mengapa Dokter Rana melakukan itu?

5. Apa dampak dari hal yang dilakukan oleh Dokter Rana bagi masyarakat?

6. Hal-hal baik apa yang bisa aku contoh dari Dokter Rana?

7. Bagaimana perasaan masyarakat terhadap Dokter Rana? 
    Tuliskan pada tabel berikut!
    
.
    








8. Sebutkan 4 cara menciptakan suasana di kelas dan sekolah menjadi lebih nyaman dan  
    enak untuk belajar bersama teman?



Selamat Belajar ya, Jangan lupa kalau selesai difoto dan dikirim di WA pak Nadhim.

Saat mengerjakan juga difoto ya anak-anak. Terima Kasih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar